Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 1950 nan Unik: Kisah Nestapa Brasil di Maracana

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Pertandingan penentuan juara Piala Dunia 1950 antara tuan rumah Brasil dan Uruguay. (fifa.com)
Pertandingan penentuan juara Piala Dunia 1950 antara tuan rumah Brasil dan Uruguay. (fifa.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPiala Dunia 1950 sangat unik dan bersejarah karena menjadi turnamen satu-satunya yang tak tak disertai partai final. Juara ditentukan lewat pertarungan setengah kompetisi yang melibatkan empat tim. Sistem itu kemudian menjadi neraka bagi Brasil, sang tuan rumah.

Setelah sempat tertidur selama 12 tahun karena Perang Dunia II, Piala Dunia digelar di Brasil pada 24 Juni-16 Juli 1950. Negara itu pun membangun stadion legendaris, Stadion Maracana, yang berkapasitas 220 ribu penonton, di Rio de Janeiro.

Inggris, yang kembali menjadi anggota FIFA dalam kongres pada 1946, tampil menggantikan Skotlandia, yang menolak hadir. Austria, Prancis, Peru, Ekuador, dan Argentina tak mau ikut. Wakil Asia, India, yang sebenarnya lolos, tak mendapat izin ikut serta dari FIFA karena mereka bermain dengan telanjang kaki.

Dari 16 negara yang seharusnya ikut, hanya 13 tim yang hadir. Akibatnya, sistem kompetisi jadi rumit. Di babak awal, seluruh peserta dibagi dalam empat grup. Empat tim juara masing-masing grup kemudian melaju ke babak kedua, yang kemudian disatukan dalam satu grup untuk menentukan juara lewat sistem setengah kompetisi.

Juara bertahan Italia, yang tampil di Grup 3, kalah bersaing dengan Swedia. Di babak kedua, Swedia bersaing dengan tuan rumah, Uruguay, dan Spanyol. Brasil, yang memiliki pemain andal, seperti Friaca, Chico, Jair, Zizinho, dan Ademir, tampil meyakinkan. Mereka pun menghadapi laga terakhir, yaitu melawan Uruguay, dengan hanya membutuhkan hasil seri untuk meraih gelar juara.

Di hadapan 193.850 penonton di Stadion Maracana, drama pun terjadi. Brasil membuka gol lewat Silbino Cradoso Friaca pada menit ke-47. Namun Uruguay membalikkan keadaan. Mereka menyamakan kedudukan lewat Juan Alberto Schiaffino pada menit ke-66. Dan Alcides Edgardo "Chico" Ghiggia memastikan Uruguay meraih trofi Piala Dunia keduanya lewat gol kemenangan 11 menit menjelang pertandingan usai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegagalan itu benar-benar memukul Selecao. Ofisial Brasil pun sampai lupa memberikan trofi kepada Uruguay. Presiden FIFA Jules Rimet terpaksa turun ke lapangan dan menyerahkan trofi kepada kapten Uruguay sekaligus menutup turnamen itu. Saat itu, trofi tersebut sudah resmi disebut Piala Jules Rimet--untuk menandai 25 tahun jabatan pria asal Prancis itu di FIFA.

Bagi publik Uruguay, kemenangan itu terus menjadi kenangan yang tak terlupakan. Sampai sekarang, setiap kali tim nasionalnya menghadapi Brasil, mereka selalu bernyanyi, "Maracana, maracana, maracana."

Piala Dunia 1950
Pelaksanaan: 24 Juni-16 Juli 1950
Tuan rumah: Brasil (Rio de Janeiro, Sao Paulo, Belo Horizonte, Curitiba, Recife, Porto Alegre)
Peserta: 13
Juara: Uruguay
Partai penentuan juara: Uruguay 2 (Alcides Ghiaggia 79, Alcides Ghiaggia 79) Brasil 1 (Slbino Cardoso Friaca 47)
Top scorer: Ademir (Brasil), 8 gol
Pemain Terbaik: Zizinho (Brasil).

FIFA | WIKIPEDIA

Keterangan: Tulisan ini pernah diturunkan di Koran Tempo edisi 24 April 2010.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

1 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

2 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

20 hari lalu

Endrick Felipe. REUTERS
Profil Endrick Felipe, Bintang Muda Brasil yang akan Memperkuat Real Madrid

Endrick Felipe sudah dikontrak Real Madrid sejak Desember 2022. Endrick baru bisa bergabung dengan Real Madrid saat usianya 18 tahun pada Juli 2024


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

21 hari lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

22 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

22 hari lalu

Pemain timnas Spanyol, Alvaro Morata. REUTERS/Marcelo Del Pozo
Alvaro Morata Dicemooh Saat Laga Spanyol vs Brasil di Bernabeu, Pelatih Luis de la Fuente Sakit Hati

Pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, mengungkapkan dirinya sakit hati melihat Alvaro Morata dicemooh penonton saat bermain di negaranya sendiri.


Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

23 hari lalu

Pemain sepak bola Dani Alves meninggalkan penjara Brians 2 dengan jaminan bersama pengacaranya Ines Guardiola saat mengajukan banding atas hukuman pemerkosaannya. REUTERS/Bruna Casas
Dani Alves Keluar dari Penjara dengan Jaminan, Tak Berkomentar dan Langsung Masuk Mobil

Dani Alves meninggalkan penjara didampingi pengacaranya.


Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

25 hari lalu

Pemain timnas Brasil, Endrick berselebrasi bersama rekan-rekannya setelah menjebol gawang timnas Inggris dalam pertandingan persahabatan di Wembley Stadium, London, 23 Maret 2024. Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan di Stadion. REUTERS/Carl Recine
Reaksi Emosional Endrick Usai Cetak Gol Kemenangan Timnas Brasil Atas Inggris di Wembley

Endrick mencetak gol kemenangan saat diturunkan dari bangku cadangan dan baru masuk lapangan 9 menit saat timnas Brasil mengalahkan Inggris 1-0.


Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

25 hari lalu

Dorival Junior. REUTERS
Dorival Junior Debut Bersama Timnas Brasil, Kalahkan Inggris 1-0 dan Endrick Cetak Gol Internasional Pertama

Dorival Junior ditunjuk sebagai pelatih timnas Brasil pada 8 Januari dan kemenangan atas Inggris ini jadi debutnya bersama tim nasional negaranya.


Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

26 hari lalu

Pemain Timnas Brasil Endrick. Action Images via Reuters/Peter Cziborra
Hasil Bola Laga Persahabatan: Timnas Brasil Kalahkan Inggris 1-0, Endrick Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Brasil berhasil mengalahkan Timnas Inggris dengan skor 1-0 dalam pertandingan persahabatan.