TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia 1962 menjadi bukti ketangguhan Cile, sebagai sebuah negara. Mereka dihantam gempa 9,2 pada skala Richter dan tsunami dua tahun sebelum pelaksanaan Piala Dunia. Tapi mereka berkeras tak mau mundur sebagai tuan rumah.
"Kami membutuhkan Piala Dunia untuk membantu melupakan kesengsaraan yang kami dapatkan," kata Ketua Komite Penyelenggara Piala Dunia saat itu, Carlos Dittborn.
Keteguhan itu berbuah manis. Selain sukses menjadi tuan rumah, Cile berhasil menjadi juara ketiga dengan mengalahkan Yugoslavia 1-0 di partai terakhirnya. Sayangnya, kesuksesan itu mengundang suara sumbang karena permainan kasar tim tersebut.
Piala Dunia ini ditandai dengan melempemnya penampilan sejumlah bintang besar. Pele, bintang Brasil di Piala Dunia sebelumnya, cedera pada pertandingan kedua. Kiper Uni Soviet, Lev Yashin, yang disebut sebagai kiper terbaik di dunia, tampil buruk dan akhirnya timnya pun dikalahkan Cile (2-1) di babak perempat final.
Turnamen keenam ini pun sangat kental diwarnai sepak bola negatif. Permainan bertahan mendominasi, sehingga untuk pertama kalinya jumlah rata-rata gol turun di bawah 3, menjadi 2,78 gol per pertandingan.
Kekerasan di lapangan juga sangat dominan. Pada pertandingan penyisihan grup antara Cile dan Italia (Cile menang 2-0), dua pemain dikeluarkan karena berkelahi. Dalam partai yang dikenal dengan sebutan Battle of Santiago itu, sejumlah pemain tampak sengaja ingin melukai lawan. Tim Italia pun membutuhkan pengawalan polisi untuk meninggalkan lapangan.
Di babak perempat final, Cile kembali unjuk kekerasan. Pemain Uni Soviet, Edouard Dubinsky, mengalami patah kaki dalam laga itu. Pemain Soviet lain, Slava Metreveli, juga dipukul wajahnya saat bertemu dengan Yugoslavia.
Meski tak diperkuat Pele di sebagian besar pertandingannya, Brasil kembali berjaya di perhelatan ini. Amarildo, Vava, Didi, Mario Zagallo, dan terutama Garrincha, yang jadi bintang dalam turnamen itu, mampu membawa tim Samba ke final dengan mengalahkan Inggris (3-1) dan Cile (4-2).
Cekoslovakia, yang menjadi lawan Tim Samba di final, sempat unggul lewat gol Josef Masopust. Tapi Brasil bisa menyamakan skor lewat Amarildo. Di babak kedua, gawang Viliam Schrojf kembali dibobol dua kali oleh Zito dan Vava. Skor berubah jadi 3-1.
Brasil pun menjadi tim ketiga--setelah Uruguay dan Italia--yang mampu mempertahankan trofi Jules Rimet.
Piala Dunia 1962
Pelaksanaan: 30 Mei-17 Juni 1962
Tuan rumah: Cile (Arica, Santiago de Chile, Vina del Mar, dan Rancagua).
Peserta: 16 negara.
Juara: Brasil
Partai final: Brasil 3 (Amarildo 17, Zito 69, Vava 78) Cekoslovakia 1 (Josef Masopust 15)
Top scorer: Valentin Ivanov (Uni Soviet), Leonel Sanchez (Cile), Garrincha (Brasil), Vava (Brasil), Florian Albert (Hungaria), Drazan Jerkovic (Yugoslavia)--4 gol
Pemain Terbaik: Garrincha (Brasil).
FIFA | WIKIPEDIA
Keterangan: Tulisan ini pernah diterbitkan di Koran Tempo edisi 28 April 2010.