TEMPO.CO, Jakarta - Presiden badan sepak bola dunia (FIFA), Gianni Infantino, sangat terpukul dengan kegagalan Tim Italia lolos ke Piala Dunia 2018. Ia semula berharap bisa menyerahkan trofi juara kepada Gianluigi Buffon.
"Saya sedih, ya, saya sedih untuk Piala Dunia. Saya hampir menangis," kata Infantino, pria kelahiran Swiss dari orang tua imigran Italia, dalam sebuah wawancara dengan Gazzetta Dello Sport Italia, Kamis.
Italia menjadi salah satu tim besar yang gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018, bersama Belanda dan Amerika Serikat. Azzurri tersingkir setelah kalah dalam laga ply-off melawan Swedia.
"Saya pikir ini menjadi kesedihan kolektif," kata Infantino. "Kita berbicara tentang sebuah tim dengan tradisi besar yang biasa memberikan yang terbaik dalam ajang seperti ini. Tapi mereka yang berada di Rusia pantas lolos."
Baca Juga:
Pemain Jerman Dapat Bonus Rp 3,5 M Bila Juara Piala Dunia 2018
Piala Dunia 2018: Ronaldo Sebut Lima Tim Favorit Juara
Piala Dunia 2018: Maradona Kecam Timnas Argentina
Infantino, yang menjadi Presiden setelah Sepp Blatter lengser karena skandal korupsi, menyatakan dengan kegagalan Italia lolos ke Rusia salah satu harapannya pun kandas. "Saya ingin memberi piala pada Buffon," kata pria 47 tahun ini.
Namun, ia mengaku sudah melihat tanda-tanda negatif dari Italia sejak jauh hari. "Italia adalah yang nomor satu di dunia untuk organisasi, klub, pelatihan, struktur, makanan, taktik. Tapi kita kadang lupa bahwa tanpa kerja keras, bakat tidak cukup," kata dia. "Berapa banyak pemain muda mereka yang masuk ke tim utama?"
Infantino berharap Italia segera bangkit. "Satu atau dua orang tidak dapat mengubah situasi ini. Dibutuhkan presiden yang kuat, didukung oleh semua pihak dan strategi jangka panjang: klub, liga, pemain. Setiap orang harus melangkah ke arah yang sama," kata dia.
Ia berharap setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018, Italia bisa berkaca pada kasus Jerman pada era 90-an yang bangkit dari krisis, atau pada Inggris setelah tragedi Heysel. "Hari ini Jerman memenangkan Piala Dunia dan Konfederasi dengan pemain muda, dan Inggris adalah juara dunia U-17 dan U-20," kata Infantino.
FIFA | REUTERS | FOOTBALL ITALIA