TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah politisi Jerman menolak imbauan internasional untuk memboikot Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia. Imbauan itu, yang muncul sebagai reaksi atas peracunan mantan mata-mata Sergei Skripal di Inggris, sudah disambut positif di Inggris, Islandia, dan Australia.
Norbert Roettgen, Ketua Komite Kebijakan Luar Negeri di parlemen Jerman, sudah menyatakan sikapnya. "Saya menentang adanya boikot pada Piala Dunia di Rusia," kata dia seperti dikutip majalah Der Spiegel, Rabu.
Roettgen mengatakan bahwa sudah ada reaksi internasional yang kuat dalam mengutuk pembunuhan terhadap Skripal. Karena itu kini pemerintahan dunia barat seharusnya menahan diri dari peningkatan eskalasi.
Olahraga, katanya, harus selalu menjadi tempat akhir dalam daftar konsekuensi karena penting untuk dialog antarbudaya.
Sementara itu Juergen Hardt, anggota parlemen senior di Kristen Demokrat (partai Kanselir Angela Merkel), mengatakan bahwa boikot terhadap suatu kegiatan olahraga internasional bukanlah langkah cerdas dalam diplomasi.
Sementara itu Free Democratic Party Bijan Djir-Sarai juga menyerukan dihentikannya peningkatan ketegangan internasional terkait kasus tersebut.
Sebelumnya, Jerman bersama 23 negara barat lainnya, termasuk Amerika Serikat dan 16 negara anggota Uni Eropa, mengusir total 137 diplomat Rusia, terkait kasus pembunuhan Skripal dan putrinya.
Langkah pemerintah Jerman sempat dikritik oleh parlemen yang dinilai membuat keputusan yang terlalu dini ketimbang menunggu kesimpulan dari hasil investigasi independen soal pembunuhan Skripal.
Piala Dunia 2018 akan berlangsung di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018. Ada 32 tim yang akan berlaga berebut gelar juara di kejuaraan sepak bola empat tahunan itu.