Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Hasil Pertandingan yang Mengejutkan dalam Sejarah Piala Dunia

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Aksi pemain timnas Brasil, Neymar saat melawan Jerman dalam partai final turnamen sepak bola di ajang Olimpiade Rio 2016 di Brasil, 20 Agustus 2016. AP Photo/Andre Penner
Aksi pemain timnas Brasil, Neymar saat melawan Jerman dalam partai final turnamen sepak bola di ajang Olimpiade Rio 2016 di Brasil, 20 Agustus 2016. AP Photo/Andre Penner
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Piala Dunia ibarat panggung teater yang tak henti menghadirkan drama menarik. Legenda sepak bola Brasil, Pele, mengibaratkan turnamen sepak bola empat tahunan itu sebagai sebuah kotak yang penuh dengan kejutan.

Di ajang ini, kejutan sangat mungkin terjadi. Tim gurem, yang tak dipandang sebelah mata, bisa tiba-tiba menghadirkan kejutan dengan menjungkalkan tim yang lebih diunggulkan. Dalam sejarah Piala Dunia hal seperti itu sudah sering terjadi.

Inilah empat kejutan yang pernah terjadi:

Jerman 7-1 Brasil 
(Semifinal Piala Dunia 2014 di Brasil)

Meski kala itu Selecao tak diperkuat Neymar dan Thiago Silva, namun masih banyak yang mengira bahwa Brasil dapat memenangkan laga tersebut karena mereka bakal tampil di hadapan pendukungnya di Stadion Mineirazo, Brasil.

Namun saat laga baru berjalan 11 menit, Thomas Muller memulai pesta gol Jerman ke gawang Brasil yang kala itu dikawal oleh Julio Cesar. Serangkaian gol pun datang kembali melalui kaki Miroslav Klose (menit ke-23), Toni Kroos (24; 26), dan Sami Khedira (29). Babak pertama berakhir, Selecao telah tertinggal 5-0.

Di babak kedua, Brasil belum mampu melakukan perlawanan. Malahan, Jerman berhasil menambah keunggulan melalui gol Andre Schurrle di menit 69 dan 79. Brasil pun baru bisa mencetak gol hiburan di akhir laga melalui gol dari Oscar.

Hasil itu menjadi kekalahan terbesar Selecao dari tim manapun sejak 1920. Pele menilai hasil laga itu sebagai sebuah bencana bagi sepak bola Brasil. Sementara pelatih Brasil saat ini, Tite, mengakui bahwa kala itu Jerman memang tampil dengan luar biasa.

"Semua peluang yang diciptakan Jerman bisa berbuah menjadi gol," ujar Tite Maret lalu. "Hal itu tidak bisa terjadi, bahkan di video game sekalipun."

Baca: Pele Ingin Neymar Tebus Dosa di Piala Dunia 2018

Belanda 5-1 Spanyol
(Babak Penyisihan Grup B Piala Dunia 2014 di Brasil)

Spanyol kala itu adalah juara bertahan Piala Dunia 2010 usai sukses menaklukkan Belanda di partai final. Dengan skuad yang tak banyak berubah, Tim Matador kembali diunggulkan di Piala Dunia 2014.

Di ajang tersebut, Spanyol kembali berjumpa dengan Belanda di pertandingan pertama di babak penyisihan grup. Tim Matador sempat unggul lebih dulu lewat gol penalti dari Xabi Alonso di menit ke-27.

Namun sebelum babak pertama berakhir, Belanda berhasil menyamakan kedudukan melalui gol cantik dari sundulan Robin van Persie sembari terbang, yang memanfaatkan umpan dari Daley Blind. Berkat gol itu, van Persie sempat dijuluki sebagai "The Flying Dutchman".

Di babak kedua, skuad Oranye kian ganas. Diawali dengan gol dari Arjen Robben pada menit ke-53, pesta gol Belanda pun berlanjut melalui Stefan de Vrij (64), van Persie (72), dan ditutup melalui gol kedua Robben yang kembali bisa mengelabui kiper Spanyol kala itu, Iker Cassilas.

Baca: Piala Dunia 2018: Punya Ronaldo, Portugal Tak Merasa Jadi Favorit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senegal 1-0 Prancis
(Penyisihan Grup A Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang)

Kala itu Prancis adalah juara bertahan Piala Dunia 1998. Meski tak diperkuat gelandang andalannya kala itu, Zinedine Zidane, skuad Les Blues tetap difavoritkan untuk bisa jadi juara di Piala Dunia 2002.

Namun begitu, kala Prancis melakoni laga pertamanya kontra Senegal di fase penyisihan grup, secara mengejutkan, skuad Les Bleus harus menelan kekalahan. Adalah gol tunggal dari Papa Boupa Diop yang bisa membuat Senegal unggul.

Nahas, nasib Prancis di turnamen kala itu memang kurang mujur. Setelah melakoni dua laga lagi kontra Denmark dan Uruguay, skuad Les Blues harus rela menghuni posisi bontot di Grup A tanpa pernah mencetak satu gol pun. Sementara Senegal berhasil melaju ke babak 16 besar usai berhasil menghuni posisi kedua di fase grup.

Baca: Piala Dunia 2018: Dijagokan Putin, Ini Kata Pelatih Timnas Rusia

Korea Selatan 2-1 Italia
(Babak 16 Besar Piala Dunia 2002 di Korea dan Jepang)

Dengan nama-nama besar seperti Buffon, Maldini, Totti, Vieri, dan Del Piero, timnas Italia jelas menjadi tim unggulan di ajang Piala Dunia 2002. Namun selaku tuan rumah, Korea Selatan tidak ingin kalah begitu saja kala bertemu skuad Gli Azzuri di partai 16 besar. Di bawah asuhan Guus Hiddink, tim berjulukan Macan Asia itu mengamuk.

Korea Selatan sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Christian Vieri saat laga baru berjalan selama 18 menit. Setelah gol cepat itu, layaknya sepak bola Italia, Gli Azzuri memilih untuk bermain bertahan.

Hingga jelang akhir pertandingan, tepatnya pada menit ke-88, Korea Selatan berhasil mencetak gol melalui tendangan Seoul Ki-hyeon. Skor 1-1, laga pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.

Mengetahui tim lawan memiliki kiper sekelas Buffon, Korea Selatan pun ingin menghindari drama adu penalti. Karena itu, mereka terus tampil menekan hingga Francesco Totti harus diganjar dengan hukuman kartu merah.

Serangkaian serangan yang dilancarkan oleh Macan Asia pun tidak sia-sia. Di menit ke-117, penyerang Korea, Ahn Jun-hwan, yang juga sempat gagal mengeksekusi penalti di babak pertama pertandingan, berhasil mencetak gol kemenangan bagi Macan Asia. Melalui sistem golden goal, pertandingan pun dihentikan, dan Korea berhasil memenangkan laga panas itu.

Secara mengejutkan, Korea, yang kala itu masih diasuh Guus Hiddink, berhasil melaju hingga ke babak semifinal, meski harus rela kalah dari Turki di laga perebutan juara ketiga.

Baca: FIFA Umumkan Wasit Piala Dunia 2018, Tak Ada dari Inggris

Kejutan-kejutan serupa sangat mungkin akan terjadi pada Piala Dunia 2018, yang akan berlangsung di Rusia, pada 14 Juni hingga 15 Juli mendatang. Kita tunggu saja.

WORLD SOCCER | SOCCERWAY

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

2 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

2 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

22 hari lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

44 hari lalu

Pemain Timnas Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.


Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

47 hari lalu

Trofi Piala Dunia 2030. Twitter @FIFA.
Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arab Saudi meluncurkan kampanyenya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Sudah punya slogan baru.


Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

58 hari lalu

Andreas Brehme. REUTERS/Ina Fassbender
Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

Andreas Brehme mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti saat timnas Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 1990.


Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

58 hari lalu

Andreas Brehme pada 1 April 2019. (ANTARA/AFP)
Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, tutup usia pada Selasa dinihari, 20 Februari 2024.


FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

5 Februari 2024

Presiden Gianni Infantino. REUTERS
FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

Pertandingan final Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Stadion MetLife di New York, New Jersey, demikian diumumkan FIFA.


Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

25 Januari 2024

Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS
Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

Lionel Scaloni telah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk tetap memimpin timnas Argentina.


Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

11 Januari 2024

Mantan pemain Jerman, Franz Beckenbauer, juga berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pada 1974 setelah mengalahkan Belanda pada laga final. Franz Beckenbauer juga berhasil mejuarai Piala Dunia saat menjadi pelatih ketika membawa Jerman merebut Piala Dunia 1990 di Italia. AP
Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

Deretan Pemain Sepak Bola Jerman,tak kalah legendaris dari Franz Beckenbauer