TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengajak negara-negara Afrika untuk mendukung pencalonan AS, Kanada, dan Meksiko (Amerika Utara) sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2026.
Minggu lalu Trump mencuit dukungan pada pencalonan bersama tersebut, dan disaat yang bersamaan juga mengecam apabila ada negara-negara sekutu AS yang tidak mendukung. Pernyataannya itu kembali ia tegaskan pada Senin 30 April 2018 bersama Presiden Nigeria, Muhammad Buhari, di Gedung Putih.
Ini merupakan blunder, karena bisa dianggap intervensi pemerintah AS terhadap proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia.
“Saya berharap semua negara Afrika dan semua negara di dunia akan mendukung kami dalam pencalonan bersama Kanada dan Meksiko untuk Piala Dunia 2026,” ujar Trump.
“Kami akan melihat dengan seksama, dan apapun bantuan yang dapat mereka berikan akan sangat kami hargai,” kata Trump lagi.
Baca: FIFA Umumkan 13 Wasit VAR untuk Piala Dunia 2018
Pernyataan Trump di atas jelas melanggar peraturan FIFA mengenai intervensi pemerintah dalam proses pemilihan tuan rumah dan memiliki potensi untuk mengagalkan pencalonan AS.
Pencalonan AS bersama Kanada dan Meksiko tersebut hanya memiliki satu pesaing, Maroko. Pengambilan suara sendiri akan digelar oleh FIFA pada 13 Juni di Moskow. Total akan terdapat 206 suara yang akan menentukan tuan rumah Piala Dunia 2026, dan bakal diumumkan ke publik.
Maroko mendapat dukungan yang cukup signifikan dari negara-negara Afrika dan federasi sepakbola di beberapa negara-negara Eropa termasuk Rusia, Prancis dan Belgia. Sementara pencalonan blok Amerika Utara telah mendapat dukungan dari 16 negara dari Amerka Selatan, Amerika Tengah, dan Arab Saudi.
Baca: Piala Dunia 2018: Kekhawatiran Timnas Jerman Menuju Rusia
Laporan ESPN pada Februari lalu yang menyatakan bahwa persaingan antara blok Amerika Utara dan Maroko berjalan lebih ketat dari yang diprediksikan. Dengan melihat kebijakan luar negeri Trump, termasuk larangan perjalanan bagi kebanyakan negara Arab juga retorikanya yang menyebutkan negara-negara yang lebih miskin sebagai negara yang buruk dan kacau. Pernyataannya tersebut tentunya akan menyulitkan blok Amerika Utara untuk mendapat dukungan.
Namun Trump mengatakan bahwa ia dan Buhari tidak mengungkit pernyataannya Februari lalu.“Ada memang negara yang berada dalam kondisi yang buruk. Namun kami tidak membahas itu, karena sang Presiden mengenal saya, dan ia tahu darimana saya berasal dan saya menghargai itu," ujar Trump.
Selain beberapa pernyatan kontroversial Trump, kebencian yang berkepanjangan atas penyelidikan Departemen Kehakiman AS terhadap korupsi FIFA disinyalir juga akan menghambat upaya pencalonan blok Amerika Utara menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.
ESPN | SPORTS ILLUSTRATED | SURYO PRABANDONO