TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Toni Kroos akan jadi salah satu tumpuan Timnas Jerman untuk mewujudkan harapan mempertahankan gelar juara di Piala Dunia 2018. Pemain Real Madrid ini dinilai semakin matang untuk menjadi pemimpin alami di tim.
Kroos, 28 tahun, menikmati musim yang bagus dengan Real Madrid, membantu mereka mencapai final Liga Champions. Ia juga mengangkat trofi dengan raksasa Spanyol itu dalam dua musim terakhir, dan merupakan anggota tim Bayern Munchen yang menjuarai kompetisi klub elit Eropa itu pada 2013.
Bagian dari tim pemenang Piala Dunia pada 2014, Kroos bisa dibilang menjadi ruh permainan sekaligus dirijen tim. Dalah kini pemimpin utama di tim, setelah Bastian Schweinsteiger dan Philipp Lahm pensiun, serta kiper dan kapten Manuel Neuer mengalami masalah cedera. Sosok menonjol lain, Thomas Mueller, baru belakangan ini kembali ke penampilan terbaiknya.
Memiliki kecerdasan dan kemampuan level tinggi, Kroos terlibat dalam setiap pergerakan tim dengan jumlah operan per pertandingannya mencapai 80 dan akurasi operan rata-ratanya mencapai 95 persen.
Ia jarang membuat kesalahan. Namun salah satu kesalahannya yang paling populer adalah sundulannya ke belakang yang hampir membuat Argentina mencetak gol pada final Piala Dunia 2014.
Kroos telah mencatatkan 82 penampilan dan mengemas 12 gol untuk negaranya. Penampilannya kerap menjadi barometer untuk penampilan Jerman secara keseluruhan. Ia adalah gelandang pekerja keras, dengan umpan silang dan eksekusi bola-bola matinya yang begitu efektif.
Kekalahan 0-1 dari Brasl pada pertandingan persahabatan pada April yang mengakhiri laju 22 pertandingan tanpa terkalahkan Jerman memicu reaksi murka dari Kroos, menyoroti peran yang ia mainkan untuk tim.
"Semuanya," jawab Kroos ketika ditanyai apa yang perlu diubah. "Anda dapat melihat bahwa kami tidak sebagus yang biasa kami katakan, atau bahkan sebagian dari kami berpikir kami seperti itu. Kami perlu memperbaiki banyak lini."
Jerman menjadi salah satu tim yang difavoritkan di Piala Dunia 2018 nanti. Tampilan Kroos akan menjadi salah satu kunci berhasil tidaknya mereka mempertahankan gelar juara.