Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018: Kroasia Ingin Mengulang Kenangan Manis 1998

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Para pemain Timnas Kroasia melakukan selebrasi gol. Reuters/Antonio Bronic
Para pemain Timnas Kroasia melakukan selebrasi gol. Reuters/Antonio Bronic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi Davor Suker, menanti kick-off Piala Dunia 2018 bagaikan masuk mesin waktu. Tepat 20 tahun yang lalu Suker—ketika itu berusia 30 tahun—memimpin skuad nasional Kroasia dan mengejutkan bumi di Piala Dunia 1998 di Prancis.

Kroasia sukses menarik perhatian dunia lewat kostum mereka yang unik, kelir merah-putih bermotif kotak-kotak. Tak sedikit warga dunia yang baru tahu kalau ada negara bernama Kroasia di Eropa bagian timur.

Maklum saja, Kroasia adalah negara yang baru seumur jagung. Negara seluas 56.594 kilometer persegi itu baru mekar dari Yugoslavia pada 1991.

Walhasil, Prancis 1998 adalah kesempatan pertama Kroasia manggung di Piala Dunia. Suker dan kawan-kawan pun sukses besar dalam laga debut mereka.

Tim kuda hitam itu berdiri sebagai juara ketiga. Hebatnya lagi, Suker membawa pulang piala sepatu emas alias pencetak gol terbanyak dengan enam gol.

Ketika itu, Kroasia tergabung dalam Grup H bersama Argentina, Jamaika, dan Jepang. Kroasia sukses mengalahkan Jamaika 3-1 dan Jepang 1-0.

Sayangnya, mereka kalah 0-1 oleh Tim Tango. Kroasia berhak lolos ke babak delapan besar setelah mengalahkan Rumania 1-0 di babak 16 besar.

Selanjutnya, kejutan yang sesungguhnya terjadi ketika Kroasia menyingkirkan Jerman dengan skor telak 3-0 dalam perebutan kursi semifinal.

Sayangnya, tim berjulukan The Blazers itu kalah oleh tuan rumah dengan skor 1-2. Beruntung, Kroasia bisa mengunci juara ketiga setelah mengkaramkan Belanda 2-1.

Suker yang sejak 2012 terpilih sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Kroasia tentu sangat berhasrat pasukan merah-putih bisa mengulang kesuksesan 20 tahun lalu di Rusia, Juni mendatang. Terlebih, setelah keajaiban 1998, Kroasia selalu gagal di fase grup Piala Dunia.

Sebagai presiden federasi, Suker hanya bisa membantu keperluan material tim nasional Kroasia yang akan berlaga di Rusia. Selain materi, Suker menyiapkan laga uji coba untuk mengetes kemampuan pasukan Zlatko Dalic.

Tak tanggung-tanggung, yang akan menjadi lawan Kroasia dalam laga uji coba adalah Brasil. Laga tersebut akan digelar pada 3 Juni mendatang di Stadion Anfield, Inggris.

Mantan pemain Arsenal dan Real Madrid itu berharap Brasil bisa menjadi latihan penting Kroasia dalam merapikan skuadnya sebelum terbang ke Rusia. Secara khusus, Suker ingin menguji ketebalan barisan bek Kroasia ketika digedor penyerang dan gelandang tajam kelas dunia seperti Neymar, Roberto Firmino, hingga Phillippe Coutinho.

“Sungguh kesempatan emas bisa uji tanding melawan salah satu tim terhebat dunia itu. Saya harap kami bisa bermain bagus di laga besok dan di Rusia,” kata Suker.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya juga akan pantau kebugaran para pemain. Harapannya, agar semua pemain dalam skuad bisa bermain prima. Karena itulah modal awal kami bisa raih hasil maksimal nantinya,” kata top scorer sepanjang masa tim nasional Kroasia itu (45 gol).

Sementara itu, pelatih Kroasia Zlatko Dalic sudah merampingkan skuadnya dari 32 pemain menjadi 24 pemain. Dalic masih akan mengeliminasi satu lagi pemain sebelum berangkat ke Rusia. Nama-nama pemain beken seperti Luka Modric, Ivan Rakitic, Mario Mandzukic, dan Ivan Perisic masuk dalam daftar. Para bintang itu diharapkan mampu membawa Kroasia melangkah lebih jauh dari sekadar fase grup.

“Setidaknya kami butuh minimal dua pemain bintang untuk mengisi setiap lini formasi. Mandzukic, misalnya, dia akan jadi tumpuan kami di depan,” kata pelatih 51 tahun itu.

Selain mengandalkan pemain senior, Dalic memasukkan sejumlah pemain belia seperti bek 21 tahun Duje Caleta Car dan gelandang berusia 26 tahun Filip Baradaric. Keduanya diprediksi bakal menggantikan peran bek gaek Vedran Corluka yang mengalami cedera betis.

“Kehilangan Corluka sungguh bikin saya pusing. Tapi kami masih punya pilihan lain, termasuk darah muda. Saya pikir tim ini sudah cukup kompak,” kata mantan pelatih Al Ain itu.

Dalic pun berharap keberuntungan Piala Dunia 1998 akan kembali menemani langkah Kroasia di Rusia, Juni nanti. Yang terpenting, Dalic harus pandai-pandai menjaga motivasi anak didikannya agar mental mereka tak kendur ketika tampil di putaran final Piala Dunia 2018.

Sesuai dengan hasil undian, Kroasia tergabung dalam Grup D bersama Argentina, Islandia, dan Nigeria. Jika dihitung di atas kertas, peluang Kroasia lolos ke babak 16 besar cukup terbuka, namun dengan catatan mereka harus mengalahkan Islandia dan Nigeria. Sebab, ketika melawan Argentina, hasil imbang saja sudah seperti kemenangan bagi Kroasia.

Sekilas Timnas Kroasia

Pelatih: Zlatko Dalic
Dalic menangani tim nasional Kroasia pada Oktober 2017, menggantikan Ante Cacic. Kala itu, Kroasia dalam kondisi krisis nyaris gagal melaju ke Rusia 2018. Secara kualitas, kepelatihan Dalic memang belum sampai di papan atas, bahkan menembus papan tengah pun sulit. Namun kemampuannya dalam membakar motivasi pemain Kroasia sungguh mengejutkan.

Pemain Bintang: Luka Modric
Pemain 32 tahun ini menyandang predikat sebagai salah satu gelandang terbaik dunia saat ini. Buktinya, Modric tak tergantikan di lini tengah Real Madrid musim ini dengan tampil sebanyak 42 kali, mencetak dua gol, dan bikin delapan assist. Modric juga punya pengalaman membela tim nasional, yakni dalam 104 laga dengan torehan 12 gol.

Perjalanan Timnas Kroasia menuju Piala Dunia 2018:
Kualifikasi Grup I zona Eropa
06/09/16 Kroasia 1-1 Turki
07/10/16 Kosovo 0-6 Kroasia
09/10/16 Finlandia 0-1 Kroasia
13/11/16 Kroasia 2-0 Islandia
25/03/17 Kroasia 1-0 Ukraina
12/06/17 Islandia 1-0 Kroasia.

GOAL | REUTERS | INDRA W

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

8 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

9 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

28 hari lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.


Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

50 hari lalu

Pemain Timnas Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.


Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

54 hari lalu

Trofi Piala Dunia 2030. Twitter @FIFA.
Arab Saudi Luncurkan Tawaran Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Arab Saudi meluncurkan kampanyenya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari Jumat, 1 Maret 2024. Sudah punya slogan baru.


Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

20 Februari 2024

Andreas Brehme. REUTERS/Ina Fassbender
Pahlawan Timnas Jerman saat Juara Piala Dunia 1990, Andreas Brehme Tutup Usia 63 Tahun

Andreas Brehme mencetak gol kemenangan lewat tendangan penalti saat timnas Jerman mengalahkan Argentina di final Piala Dunia 1990.


Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

20 Februari 2024

Andreas Brehme pada 1 April 2019. (ANTARA/AFP)
Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, Berpulang

Pahlawan Timnas Jerman di Piala Dunia 1990, Andreas Brehme, tutup usia pada Selasa dinihari, 20 Februari 2024.


FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

5 Februari 2024

Presiden Gianni Infantino. REUTERS
FIFA: Piala Dunia 2026 Digelar di 16 Kota, Babak Final di New York

Pertandingan final Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Stadion MetLife di New York, New Jersey, demikian diumumkan FIFA.


Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

25 Januari 2024

Pelatih Argentina Lionel Scaloni. REUTERS
Lionel Scaloni Tetap Jadi Pelatih Timnas Argentina hingga Copa America 2024

Lionel Scaloni telah mencapai kesepakatan dengan Asosiasi Sepak Bola Argentina untuk tetap memimpin timnas Argentina.


Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

11 Januari 2024

Mantan pemain Jerman, Franz Beckenbauer, juga berhasil mengangkat trofi Piala Dunia pada 1974 setelah mengalahkan Belanda pada laga final. Franz Beckenbauer juga berhasil mejuarai Piala Dunia saat menjadi pelatih ketika membawa Jerman merebut Piala Dunia 1990 di Italia. AP
Bukan Hanya Franz Beckenbauer, Ini Deretan Pemain Sepak Bola Jerman Terbesar Sepanjang Massa.

Deretan Pemain Sepak Bola Jerman,tak kalah legendaris dari Franz Beckenbauer