TEMPO.CO, Jakarta - Harry Kane akan menjadi kapten timnas Inggris pada Piala Dunia 2018. Posisinya sebagai striker dinilai kurang mendukung peran itu. Perhatiannya dikhawatirkan terbagi antara mencetak gol dan mengatur rekan-rekannya.
Namun, bek Inggris Gary Cahill menyatakan pelatih sudah punya solusi untuk menepis kekhawatiran itu. Pelatih Gareth Southgate meminta para pemain yang sudah berpengalaman di tim untuk membantu mengambil alih tekanan-tekanan dari Harry Kane.
Baca: Piala Dunia 2018: Ini Pemain Terpendek, Terberat, Termuda, Tertua
"Penting bagi anggota skuad yang berpengalaman untuk membantunya agar dia dapat berkonsentrasi membobol gawang lawan," kata Cahill kepada Standard Sport. "Pesannya sudah jelas dari manajer bahwa dia menginginkan sejumlah pemimpin. Dia ingin sekelompok pemimpin itu membantu dan berbagi beban kerja."
Cahill menyatakan siap membantu Kane. "Saya di sana untuk membantu. Saya tidak ada di sana untuk berkhotbah kepada siapa pun, karena saya memiliki pengalaman bermain dalam pertandingan besar," kata dia. "Jika orang ingin berbicara dengan saya dan sebaliknya saya dengan orang lain, kelompok ini sangat ketat dengan cara itu dan semua orang bisa didekati."
Baca: Piala Dunia 2018: Jadi Kapten Inggris, Harry Kane Tak Sabar Main
Sementara itu kiper Nick Pope mengatakan keterbukaan dalam tim Gareth Southgate telah membantunya berkembang.
"Kami sangat baik dan kami saling mendorong setiap hari demi mendapatkan yang terbaik untuk tim," kata Paus seperti dikutip Burnley Express. "Latihan setiap hari sulit tetapi kami bisa saling mendorong dan begitulah seharusnya."
Pope belum pernah bermain untuk timnas. Ia berharap mendapat kesempatan di Rusia. "Ini sudah di level lain dan itu tidak lebih sulit dari Inggris. Untuk berada di sekitar level ini, itu bagus untuk saya," kata dia.
Baca: Inilah Daftar 12 Pemain Sepak Bola Termahal di Piala Dunia 2018
Timnas Inggris berada di Grup G bersama dengan Belgia, Panama dan Tunisia di putaran final. Inggris akan membuka pertandingan pertamanya melawan Tunisia, negara di Afrika Utara, pada 18 Juni 2018.
