Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan Tempo dari Rusia: Jurnalis Juga Suporter

image-gnews
Fotografer menunggu pemain sepak bola sebelum pertandingan Piala Dunia 2018 antara Denmark dan Australia di stadion Samara, Rusia, 21 Juni 2018. Berikut aksi fotografer Reuters saat meliput Piala Dunia.  REUTERS/Pilar Olivares
Fotografer menunggu pemain sepak bola sebelum pertandingan Piala Dunia 2018 antara Denmark dan Australia di stadion Samara, Rusia, 21 Juni 2018. Berikut aksi fotografer Reuters saat meliput Piala Dunia. REUTERS/Pilar Olivares
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para jurnalis dari negara yang tampil di Piala Dunia 2018 datang ke Rusia untuk meliput sekaligus menjadi suporter. Bangga mengenakan kostum tim nasional di negeri orang.

Urusan sepak bola membuat perhatian Samba Falls terbelah. Jurnalis surat kabar Senegal, Le Soleil, itu datang ke Moskow untuk meliput Gazprom Football for Friendship, turnamen mini untuk anak-anak dari seluruh dunia yang digelar dua hari menjelang pembukaan Piala Dunia. Meski demikian Falls tak bisa melepaskan perhatiannya dari tim nasional Senegal.

Ada dua anak Senegal berpartisipasi dalam turnamen yang dihadiri para pesepak bola cilik dari 211 negara dan kawasan itu. Menurut Falls, anak-anak itu senang luar biasa karena bisa bermain di Rusia dan menonton pembukaan Piala Dunia. “Mereka menganggap seperti bermain di Piala Dunia, kebetulan pula tim nasional kami lolos ke Rusia,” kata Falls kepada Tempo.

Falls mengaku tugasnya meliput Piala Dunia kali ini lebih kompleks. Dia harus menjalankan tugas jurnalistik secara profesional. Di sisi lain, dia juga mengaku sebagai suporter fanatik tim Senegal. “Bisa jadi saya agak bias ketika berbicara soal tim Senegal di sini,” ujarnya seraya tertawa.

Falls datang bersama seorang rekannya pada Senin lalu. Mereka membawa syal dan kostum tim nasional Senegal. "Inilah identitas yang membuat kami bangga karena bisa tampil di Piala Dunia," katanya.

Senegal kembali membuat kejutan dengan lolos ke Piala Dunia untuk kedua kalinya sejak 2002. Dalam Piala Dunia perdana mereka, Senegal bahkan sukses mengalahkan juara bertahan Prancis 1-0. Papa Bouba Diop dan timnya melaju hingga ke perempat final sebelum ditumbangkan Turki.

Kebanggaan besar terhadap tim nasional juga ditunjukkan jurnalis asal Mesir, Mahdi Ahmed. Untuk pertama kalinya dalam 28 tahun, Mesir akhirnya bisa bermain lagi di Piala Dunia. “Ini Piala Dunia pertama yang saya tonton di mana Mesir juga ikut bermain,” kata Ahmed.

Ahmed kerap mengenakan kostum nomor 10 milik Mohamed Salah. Menurutnya, Salah memiliki kemampuan bermain individu dan menjaga ritme tim sama baiknya. “Rasanya Salah sudah sangat populer, orang-orang di sini banyak yang menyapa saya dan mengajak salaman hanya karena saya mengenakan baju ini,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ahmed datang untuk meliput acara Football for Friendship. Ada dua wakil Mesir, pemain cilik Mohamed Saad dan jurnalis muda Yasin Elezaby, yang berpartisipasi dalam acara ini. Tapi dia tak akan buru-buru pulang setelah turnamen mini itu selesai. ‘Saya akan mengikuti tim Mesir,” katanya. “Sebagai jurnalis, suporter juga. Hahaha,”

Sayangnya, cedera bahu masih menghantui Salah dan Mesir. Dia tak dimainkan ketika Mesir kalah 0-1 dari Uruguay yang mendapat sumbangan gol dari Jose Gimenez di menit ke-89. Meski demikian, peluang Mesir untuk mendapat poin masih terbuka. The Pharaoh memiliki dua laga, menghadapi tuan rumah Rusia dan Arab Saudi.

Keberhasilan di Korea Selatan 16 tahun lalu menjadi tolok ukur tim nasional Senegal. Kali ini, menurut Falls, Senegal punya peluang besar untuk lolos dari babak penyisihan grup. Tim itu bergabung di grup H bersama Polandia, Kolombia, dan Jepang.

Menurut Falls, Senegal bisa mendapat poin dari menghadapi Polandia dan Jepang. Kemenangan 2-0 atas Korea Selatan dalam laga persahabatan Senin pekan lalu menjadi modal penting bagi tim berjuluk Singa Teranga itu. “Lawan terberat Kolombia, mereka salah satu tim terbaik di Amerika Selatan,” kata Falls. “Apapun hasilnya, kami tetap akan menikmati Piala Dunia.”

Namun bagi jurnalis lepas asal Italia, Vincenzo Ganci, Piala Dunia kali ini terasa hambar. Tim nasional Italia untuk pertama kalinya dalam 60 tahun gagal lolos ke perhelatan akbar itu. “Mereka memang bermain tak sebaik sebelumnya,” katanya sambil mengedikkan bahu.

Menurut Ganci, anggapan bahwa perlu ada perombakan besar-besaran di tim memiliki sejarah pernah empat kali menjuarai Piala Dunia itu. Di tangan manajer Gian Piero Ventura, Italia dinilai tak berkembang. Banyak fan Italia yang kecewa ketika Ventura menggantikan Antonio Conte. “Italia mungkin benar-benar membutuhkan Conte kembali untuk bangkit.”

GABRIEL WAHYU TITIYOGA (MOSKOW)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Sita Paspor Warga yang Dilarang ke Luar Negeri

8 jam lalu

Seseorang memegang Paspor Rusia di titik penyeberangan perbatasan Vaalimaa antara Rusia dan Finlandia, di Vaalimaa, Finlandia, 23 September 2022. Antrean mobil di sejumlah titik  perbatasan Rusia ketika warga negaranya berusaha meninggalkan negara itu untuk menghindari panggilan militer berperang di Ukraina. REUTERS/Janis Laizans
Rusia Sita Paspor Warga yang Dilarang ke Luar Negeri

Warga Rusia yang dilarang bepergian ke luar negeri harus menyerahkan paspor mereka kepada pihak berwenang dalam waktu lima hari setelah pemberitahuan


Netanyahu 'Marahi' Putin Lewat Telepon Selama 50 Menit, Ini Katanya

23 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Moskow, Rusia, 29 Januari 2018. Maxim Shemetov/Reuters
Netanyahu 'Marahi' Putin Lewat Telepon Selama 50 Menit, Ini Katanya

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menghabiskan 50 menit berbicara melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Ukraina Singkirkan Patung Era Soviet, Hapus Jejak Komunisme dan Rusia

1 hari lalu

Pekerja kota menurunkan patung Mykola Schors, seorang komandan lapangan Soviet selama Perang Saudara Rusia, di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung, di Kyiv, Ukraina 9 Desember 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Ukraina Singkirkan Patung Era Soviet, Hapus Jejak Komunisme dan Rusia

Ukraina melanjutkan upaya menghapus monumen-monumen era Soviet termasuk patung seorang komandan Tentara Merah dari jalan utama Kyiv.


Vladimir Putin Umumkan Maju dalam Pemilu Presiden Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghormatan kepada Presiden pertama dan satu-satunya di Republik Bashkortostan, Murtaza Rakhimov di Ufa, Rusia, 13 Januari 2023. Sputnik/Dmitry Azarov/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Umumkan Maju dalam Pemilu Presiden Rusia

Vladimir Putin awalnya sempat maju-mundur dalam pencalonan sebagai presiden Rusia, namun dia sudah mengambil keputusan dan akan maju


Atlet Rusia dan Belarus Bisa Bertanding di Olimpiade Paris 2024, tapi ...

1 hari lalu

Mural Paris `2024` terlihat saat upacara penutupan Paralimpiade Tokyo 2020, Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, Ahad, 5 September 2021. Paris akan menjadi kota penyelenggara Paralimpiade dan Olimpiade pada 2024 mendatang. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Atlet Rusia dan Belarus Bisa Bertanding di Olimpiade Paris 2024, tapi ...

IOC memutuskan kalau atlet-atlet Rusia dan Belarus boleh bertanding di Olimpiade Paris 2024, namun di bawah bendera netral.


AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB

2 hari lalu

Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Robert Wood, berbicara di Dewan Keamanan PBB pada 8 Desember 2023. REUTERS
AS Tuai Kecaman karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata Gaza di DK PBB

Amerika Serikat menghadapi kritik luas setelah memveto resolusi DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza


Dicurigai Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Pria Rusia Dibebaskan MA Finlandia

2 hari lalu

Yan Petrovsky. Foto: Media Sosial
Dicurigai Lakukan Kejahatan Perang di Ukraina, Pria Rusia Dibebaskan MA Finlandia

Yan Petrovsky, warga Rusia salah satu pendiri kelompok militer neo-Nazi Rusich, dituduh melakukan kekejaman di Ukraina


Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

3 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berjalan saat pertemuan di Riyadh, Arab Saudi 6 Desember 2023. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/
Isi Pertemuan Putin dan MBS: Negara-Negara OPEC Diajak Pangkas Produksi Minyak

Putin dan Pangeran MBS mengajak semua anggota OPEC+ untuk memangkas produksi minyak demi stabilitas pasar global.


Top 3 Dunia: Pasal 99 yang Bikin Geram Israel sampai Rusia Sebut Ukraina Jadi Vietnam Kedua bagi AS

3 hari lalu

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres tiba di bandara Al Arish, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Mesir, 20 Oktober 2023. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh
Top 3 Dunia: Pasal 99 yang Bikin Geram Israel sampai Rusia Sebut Ukraina Jadi Vietnam Kedua bagi AS

Berita Top 3 Dunia tentang Sekjen OBB gunakan Pasal 99 untuk paksa gencatan senjata di Gaza dan Rusia sebut Ukraina bakal jadi Vietnam kedua bagi AS.


Rusia: Dukungan Barat Jadikan Ukraina Vietnam Kedua dan Akan Hantui AS Bertahun-tahun

4 hari lalu

M109 Paladin adalah howitzer self-propelled, sering disebut mobile artillery atau artileri bergerak, kaliber 155 mm. Paladin dikembangkan oleh Ground System Division of United Defense LP (sekarang BAE Systems Land and Armaments). M109 Paladin mulai memperkuat militer Amerika Serikat sejak awal dekade 1960-an. Artileri ini telah mengalami banyak pertempuran, seperti Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang Irak-Iran, Perang Teluk, dan Perang Irak. M109 Paladin telah mengalami beberapa kali modernisasi untuk menyesuaikan dengan teknologi perang yang semakin canggih. Hingga kini, M109 telah dikembangkan sebanyak12 varian. wikipedia.org
Rusia: Dukungan Barat Jadikan Ukraina Vietnam Kedua dan Akan Hantui AS Bertahun-tahun

Rusia mengatakan dukungan Barat terhadap Ukraina akan mengubah konflik tersebut menjadi "Vietnam kedua" dan akan menghantui AS bertahun-tahun