Piala Dunia 2018: Setelah Kelompok Suporter Garis Keras Diredam

Para suporter timnas Inggris berpesta di jalanan Kota Nizhny Novgorod menjelang laga Piala Dunia 2018 melawan Panama di Rusia, Sabtu, 23 Juni. Inggris akan berlaga melawan Panama pada Ahad, 24 Juni 2018, pukul 19.00 WIB. REUTERS/Gleb Garanich
Para suporter timnas Inggris berpesta di jalanan Kota Nizhny Novgorod menjelang laga Piala Dunia 2018 melawan Panama di Rusia, Sabtu, 23 Juni. Inggris akan berlaga melawan Panama pada Ahad, 24 Juni 2018, pukul 19.00 WIB. REUTERS/Gleb Garanich

TEMPO.CO, Jakarta -  Ribuan suporter duduk bersama menghadap lima layar lebar di arena Fan Fest Piala Dunia 2018 di alun-alun Universitas Negeri Moskow Lomonosov. Mereka asyik menikmati laga perdana penyisihan Grup G antara Tunisia dan Inggris yang disiarkan langsung dari Volgograd Arena, Jumat pekan lalu. Keriuhan sorak-sorai dan tawa mewarnai aksi nonton bareng itu.

Sempat bermain imbang 1-1, Inggris akhirnya merebut kemenangan lewat gol Harry Kane di masa injury time. Sempat saling adu ramai berteriak menonton, para suporter Tunisia dan Inggris toh akhirnya bisa pulang bareng dengan damai. “Pertandingan yang bagus, kawan, semoga berikutnya bisa lebih baik,” kata seorang suporter Inggris sambil merangkul para fan Tunisia ketika mereka keluar gerbang Fan Fest.

Pertandingan perdana Inggris itu menjadi salah satu yang paling diawasi ketat oleh kepolisian. Sebabnya, Inggris memiliki suporter garis keras alias hooligan yang memiliki reputasi buruk dalam membuat keributan ketika pertandingan datang ke Rusia. Mereka juga tak memiliki hubungan yang akur dengan kelompok ultras alias fan garis keras Rusia.

Keduanya pernah terlibat perkelahian massal berdarah ketika penyelenggaraan Euro 2016 di Marseille, Prancis. Sejumlah suporter dari kedua kelompok terluka dan ada yang ditangkap polisi.

Kelompok ultras di Rusia lahir dari persaingan antarsuporter klub-klub lokal. Mereka kerap terlibat kekerasan dan bikin repot polisi. Tak bisa berkelahi di stadion, mereka mengalihkannya ke tempat-tempat yang jauh dari pantauan polisi. Perilaku ini dibawa ketika klub-klub Rusia bertanding ke luar negeri. Ditambah lagi hubungan mereka dengan gerakan ultranasionalis yang rasialis, reputasi ultras menjadi lebih buruk lagi.

Sejak keributan di Marseille, Rusia menekan habis-habisan kelompok ultras agar tak bikin ribut di negeri sendiri. Presiden Rusia Vladimir Putin memberi peringatan kepada para polisi ketika persiapan untuk Piala Dunia pada Februari lalu. “Kalian harus menjaga citra Rusia pada tingkat tertinggi, dan yang paling penting agar bisa menjadi keamanan para pemain dan fan,” kata dia seperti ditulis Firstpost.

Sejumlah grup ultras masuk daftar hitam kepolisian. Anggotanya ditahan atau dilarang ke stadion dan tak mendapatkan akreditasi fan ID—salah satu dokumen penting untuk bisa masuk ke arena pertandingan atau Fan Fest. Polisi juga mengeluarkan ultimatum agar para anggota ultras lainnya tak bikin ribut.

Vitaly Mutko, Presiden Asosiasi Sepak Bola Rusia, memutus hubungan dengan para kelompok suporter yang dinilai berbahaya, termasuk dengan Asosiasi Suporter Seluruh Rusia (ARSA) yang memiliki kaitan dengan gerakan neo-Nazi.

Ketua ARSA, Alexander Shprygin, yang dulu teman lama Putin, juga dilarang ke Piala Dunia. Shprygin pernah dideportasi setelah keributan Marseille. Menurut Mutko, Shprygin dan para pengikutnya mempermalukan diri sendiri dan membuat sepak bola Rusia terjerumus dalam “masalah besar”.

Menurut Shprygin, polisi justru melakukan “represi” terhadap para suporter yang dianggap sebagai ultras. “Para polisi itu datang ke rumahmu, mencari dan menggeledahmu, dan memanggilmu untuk sebuah ‘perbincangan’,” kata Shprygin seperti dilaporkan Inosmu.ru, pekan lalu.

Namun ada perubahan menjelang pembukaan Piala Dunia lalu. Pemerintah Rusia mengizinkan setidaknya 300 suporter garis keras Rusia untuk menonton Piala Dunia. Nama mereka dicoret dari daftar hitam karena durasi larangan masuk ke stadion sudah selesai.

Kebanyakan dari para ultras dihukum karena terlibat aksi kekerasan atau membawa barang berbahaya ke stadion. Artyom Koluzayev, misalnya, tidak boleh masuk stadion karena kedapatan membawa “perangkat peledak” ke pertandingan. Hukuman anggota geng Kolelktiv 18 itu selesai dua minggu sebelum Piala Dunia bergulir.

Sejak Mei lalu, ada 456 orang yang masuk dalam daftar hitam pemerintah. Mereka berada di bawah pengawasan ketat kepolisian. Namun sekitar 100 orang di antaranya, yang masa hukumannya segera habis, akan bisa kembali datang ke arena Piala Dunia.

Menurut Yoan Clara Teken, pelajar Indonesia di Moskow, tak ada berita soal keributan yang melibatkan para suporter garis keras Rusia. Ada berita soal masalah-masalah keamanan dalam skala kecil, tapi tidak berkaitan dengan penyelenggaraan Piala Dunia. “Yang soal ultras itu enggak ada akhir-akhir ini, semua aman,” kata mahasiswi program kedokteran di First Moscow State Medical University itu.

THE INDEPENDENT | RUSSIAN TODAY | NOVAYA GAZETA | SPUTNIKNEWS | GABIEL WAHYU TITIYOGA








Persebaya Surabaya Sambangi PSIS, Wali Kota Eri Cahyadi Akan Dampingi Suporter Naik Bus ke Semarang

4 hari lalu

Suporter Persebaya Surabaya. (persebaya.id)
Persebaya Surabaya Sambangi PSIS, Wali Kota Eri Cahyadi Akan Dampingi Suporter Naik Bus ke Semarang

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akan mendampingi 1.000 suporter Persebaya Surabaya ke Semarang untuk menonton pertandingan di kandang PSIS Semarang.


Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

7 hari lalu

Pemain Maroko Azzedine Ounahi berduel dengan pemain Prancis Antoine Griezmann pada laga Semi Final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 14 Desember 2022. REUTERS/Hannah Mckay
Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

Antoine Griezmann merupakan salah satu pahlawan di Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Berulang tahun ke 32 kemarin, simak kilas balik berikut.


Lionel Messi Dikerubungi Ribuan Suporter saat Makan Malam di Argentina, Polisi Turun Tangan

7 hari lalu

Lionel Messi dikerubungi fans saat tiba di Argentina. Instagram/@porquetendencia
Lionel Messi Dikerubungi Ribuan Suporter saat Makan Malam di Argentina, Polisi Turun Tangan

Lionel Messi kembali ke negaranya untuk pertandingan timnas Argentina di laga FIFA Matchday melawan Panama dan Curacao.


Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

11 hari lalu

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

Paul Pogba bergabung dengan Juventus pada 2012 dan memenangi empat gelar Serie A dan dua Piala Italia.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Janji Utamakan Suporter Ketimbang Stasiun TV

14 hari lalu

DeskripsiKetua LOC Piala Dunia U-20 2023 Erick Thohir bersama jajarannya saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Senin, 13 Maret 2023. TEMPO/Randy
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Janji Utamakan Suporter Ketimbang Stasiun TV

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan membuat jadwal pertandingan yang mengutamakan keselamatan dan keamanan suporter dibanding kepentingan stasiun TV.


Melakukan Kekerasan di Kandang Manchester United, 4 Suporter Real Betis Ditangkap Polisi

17 hari lalu

Suporter Real Betis bentrok dengan polisi di tribun selama pertandingan antara Manchester United vs Real Betis pada 9 Maret 2023. REUTERS/Phil Noble
Melakukan Kekerasan di Kandang Manchester United, 4 Suporter Real Betis Ditangkap Polisi

Selama laga Manchester United vs Real Betis, di mana suar dan benda lain dilemparkan ke tribun, seorang polisi terluka.


Masuk Lapangan saat Duel Liverpool vs Manchester United, Fans The Reds Terancam Larangan ke Stadion Seumur Hidup

22 hari lalu

Pemain Liverpool Roberto Firmino mencetak gol ke gawang Manchester United yang dikawal David de Gea dalam pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, 5 Maret 2023. REUTERS/Carl Recine
Masuk Lapangan saat Duel Liverpool vs Manchester United, Fans The Reds Terancam Larangan ke Stadion Seumur Hidup

Insiden fans Liverpool masuk lapangan terjadi setelah gol Roberto Firimino ke gawang Manchester United Liga Inggris, Minggu, 5 Maret 2023.


Ketua Umum PSSI Erick Thohir Akan Gelar Jambore Suporter, Simak Tujuannya

24 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemui beberapa tokoh Bonek di Surabaya, Jumat malam, 3 Maret 2023. (pssi.org)
Ketua Umum PSSI Erick Thohir Akan Gelar Jambore Suporter, Simak Tujuannya

Ketua Umum PSSI Erick Thohir berencana menggelar jambore suporter selain sarasehan sepak bola guna mencapai kesepakatan dengan semua pihak.


Saresehan Sepak Bola Nasional Digelar di Surabaya 4 Maret 2023, Bahas Nasib Liga 2, Perizinan Liga 1, hingga Timnas

25 hari lalu

Logo PSSI.
Saresehan Sepak Bola Nasional Digelar di Surabaya 4 Maret 2023, Bahas Nasib Liga 2, Perizinan Liga 1, hingga Timnas

Sarasehan Sepak Bola Nasional akan berlangsung di Surabaya pada 4 Maret 2023. Simak agendanya.


Menpora Resmikan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia, Apa Tugasnya?

34 hari lalu

Menpora sekaligus wakil ketua umum PSSI Zainudin Amali, memberikan keterangan saat konferensi pers terkait Penanganan pengaturan skor oleh mafia bola di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad, 19 Februari 2023.  TEMPO/ Febri Angga Palguna
Menpora Resmikan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia, Apa Tugasnya?

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meresmikan Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia.