Laporan Tempo dari Rusia: Piala Dunia 2018 Zero Alkohol

Pengumuman tentang penutupan sementara tertempel di pintu toko minuman keras di Yekaterinburg menjelang pertandingan antara Prancis dan Peru, Kamis pekan lalu. Tempo/Gabriel W Titiyoga
Pengumuman tentang penutupan sementara tertempel di pintu toko minuman keras di Yekaterinburg menjelang pertandingan antara Prancis dan Peru, Kamis pekan lalu. Tempo/Gabriel W Titiyoga

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pertandingan Piala Dunia 2018, minuman beralkohol lebih sulit didapat di berbagai kota di Rusia. Tempo menyaksikan sendiri kondisi seperti itu di Yekaterinburg.

Pelayan perempuan di restoran Donna Olivia di kota penyelanggara Piala Dunia itu menggeleng cepat ketika seorang tamunya bertanya mengenai menu minuman anggur. Sambil tersenyum, dia menyebut restoran tidak menyediakan minuman beralkohol apa pun hari itu. “Kami tidak menjualnya kalau mendekati hari pertandingan sepak bola,” katanya, Sabtu lalu.

Seperti di Donna Olivia, minuman keras lazim terlihat berjejer di rak-rak toko kelontong, minimarket, kafe, dan restoran lainnya. Pada Sabtu itu atau sehari menjelang laga terakhir di Stadion Ekaterinburg Arena, Senegal melawan Jepang, bartender Donna Olivia menutup rapat lemari minuman kerasnya.

Minuman beralkohol secara legal diperjualbelikan di Rusia. Para konsumen bisa mendapatkannya selama si penjual meyakini mereka telah dewasa atau bisa membuktikan usianya sudah di atas 18 tahun. Namun, selama perhelatan Piala Dunia, kebebasan ini dikekang. Alkohol harus benar-benar nol.

Kirril Malyshkin, wakil kepala keamanan wilayah Moskow, mengatakan pemerintah telah menetapkan aturan keras mengenai minuman beralkohol selama perhelatan Piala Dunia. “Penjualan dan konsumsi dilarang sehari sebelum dan saat pertandingan,” katanya.

Rusia pernah menerapkan pembatasan ini dalam penyelenggaraan turnamen Piala Konfederasi di Sochi tahun lalu. Hanya, saat itu alkohol dilarang dalam radius 500 meter dari stadion atau tempat latihan para tim.

Aturan itu dikeluarkan demi menjaga kenyamanan para penggemar sepak bola menikmati Piala Dunia. Rusia tengah berusaha memperbaiki kualitas hidup penduduknya yang sebagian besar “terlalu akrab” dengan minuman keras.

Minuman keras menjadi masalah serius di Rusia. Berdasarkan laporan studi Organisasi Kesehatan Dunia pada 2014, pria di Rusia menenggak setidaknya 32 liter cairan setara dengan alkohol murni setiap tahun.

Konsumsi alkohol pun mencoreng sejarah sepak bola di negeri itu. Banyak suporter mabuk yang bikin onar. Salah satu catatan terburuknya adalah ketika para suporter Rusia dan Inggris, yang sebagian besar diduga mabuk, terlibat perkelahian berdarah di Marseille saat penyelenggaraan Euro 2016.

Pembatasan minuman keras ini lebih ketat daripada penggunaan zat yang tergolong narkotik dan obat atau bahan berbahaya. Para suporter membawa mariyuana, kokain, dan heroin ke stadion jika mereka bisa menunjukkan dokumen medis yang membuktikan bahwa bahan-bahan itu dipakai hanya untuk pengobatan.

Seluruh toko yang berada dalam radius 2 kilometer dari stadion atau stasiun kereta bawah tanah dilarang menjual minuman keras pada hari pertandingan. Di Moskow saja, peraturan ini mengikat nyaris seluruh toko di kota itu, mengingat rata-rata jarak antar-stasiun kurang dari 2 kilometer.

Setiap orang yang hendak masuk ke kawasan stadion atau Fan Fest—arena para suporter menonton siaran laga lewat layar lebar—pada hari pertandingan digeledah ketat. Selain memeriksa barang lewat mesin pemindai, petugas meminta para pengunjung membuka setiap botol yang berisi cairan dan mengujinya.

Sebenarnya ada bir Budweiser dan Klinkoye, merek minuman keras lokal, yang dijual oleh gerai resmi di dalam kawasan stadion dan Fan Fest. Namun minuman yang dibanderol 450 rubel atau sekitar Rp 100 ribu per kaleng berkapasitas 450 militer itu tak mengandung alkohol. Hanya, rasanya agak pahit seperti bir konvensional. Slogan yang berbunyi “Minumlah dengan cerdas agar bisa merayakan hari esok” pun dipasang di mana-mana.

Larangan mengkonsumsi alkohol itu berdampak positif. Para penonton bisa menyaksikan Piala Dunia, baik di stadion maupun di Fan Fest, dengan nyaman. Meski pertandingan kerap membuat tensi naik, mereka bisa pulang dengan akur.

MOSCOW NEWS DAILY | WHO | VEDOMOSTI | GABRIEL WAHYU TITIYOGA








Pria Rusia Dihukum Penjara karena Putrinya Lukis Gambar Anti-Perang

11 jam lalu

Warga negara Rusia Alexei Moskalyov, yang dituduh mendiskreditkan angkatan bersenjata negara selama konflik militer Rusia-Ukraina, menghadiri sidang pengadilan di kota Yefremov di wilayah Tula, Rusia, 27 Maret 2023. SOTA/Handout via REUTERS
Pria Rusia Dihukum Penjara karena Putrinya Lukis Gambar Anti-Perang

Rusia memberlakukan undang-undang yang mengancam orang-orang yang mengkritik militer dengan hukuman penjara maksimum 15 tahun.


Viral di Medsos Rusia, Putin Pakai Aktor Pengganti hingga Operasi Plastik

21 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin. Sputnik/Dmitry Astakhov/Kremlin via REUTERS.
Viral di Medsos Rusia, Putin Pakai Aktor Pengganti hingga Operasi Plastik

Putin disebut menggunakan aktor pengganti saat dia berkunjung ke tempat-tempat yang tidak diinginkan, salah satunya saat ke Ukraina.


Jerman Selidiki Warganya karena Kirim Bantuan ke Tentara Rusia di Ukraina

1 hari lalu

Elena Kolbasnikova dan Max Schlund, awalnya bernama Rostislav Teslyuk, penyelenggara aksi unjuk rasa pro-Rusia, berdiri di atas panggung pada rapat umum di Cologne, Jerman, 4 Desember 2022. REUTERS/Stringer
Jerman Selidiki Warganya karena Kirim Bantuan ke Tentara Rusia di Ukraina

Kejaksaan Jerman menggeledah rumah dua aktivis pro-Kremlin karena menyumbangkan uang tunai bagi tentara Rusia di Ukraina.


Top 3 Dunia: Bantahan Putin Soal Aliansi Militer Rusia-China, Drone Nyelonong

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tiongkok Xi Jinping menghadiri resepsi di Kremlin di Moskow, Rusia, 21 Maret 2023. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS
Top 3 Dunia: Bantahan Putin Soal Aliansi Militer Rusia-China, Drone Nyelonong

Berita Top 3 Dunia pada Senin 27 Maret 2023 diawali oleh bantahan Presiden Vladimir Putin yang menegaskan tidak ada aliansi militer antara Rusia-China


Invasi Rusia: Drone Ukraina Sasar Selatan Moskow, Tiga Orang Terluka

1 hari lalu

Drone Enterprise AeroDrone, yang dapat terbang hingga 3100 kilometer, dalam penerbangan di lokasi yang dirahasiakan, September 2022. AeroDrone, yang membuat drone penghancur tanaman sebelum perang dan sekarang memasok angkatan bersenjata Ukraina. AeroDrone/Handout via REUTERS
Invasi Rusia: Drone Ukraina Sasar Selatan Moskow, Tiga Orang Terluka

Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan tiga orang terluka dan blok apartemen rusak dalam serangan drone Ukraina di selatan Moskow.


10 Masjid di Rusia yang Bersejarah hingga Termegah

1 hari lalu

Masjid-masjid di Rusia. Istimewa
10 Masjid di Rusia yang Bersejarah hingga Termegah

Masjid Juma Derbent merupakan masjid tertua di Rusia yang dibangun pada tahun 733 M. Masjid tersebut masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO.


Rusia Bombardir Avdiivka, Ukraina: Kota seperti Film Kiamat

1 hari lalu

Bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di kota Avdiivka, di wilayah Donetsk, Ukraina 20 Maret 2023. REUTERS/Alex Babenko
Rusia Bombardir Avdiivka, Ukraina: Kota seperti Film Kiamat

Rusia mencoba memperluas daerah taklukan dengan membombardir Kota Avdiivka di Ukraina timur, sekitar 90 km barat daya Bakhmut


Bamsoet Tegaskan, Tidak Semua Turis Rusia di Bali 'Brengsek'

1 hari lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat menerima Komunitas perwakilan Warga Rusia di Bali, Minggu (26/3/23).
Bamsoet Tegaskan, Tidak Semua Turis Rusia di Bali 'Brengsek'

Imigrasi Ngurah Rai Bali mencatat dari bulan Januari hingga Maret 2023 jumlah wisatawan Rusia yang datang ke Bali di angka 43.622.


Rusia Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, NATO: Retorika Putin Berbahaya

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin, disambut oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko setibanya di Bandara Nasional Minsk di Minsk, Belarus 19 Desember 2022. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Rusia Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarusia, NATO: Retorika Putin Berbahaya

NATO mengecam Vladimir Putin dan menilai retorika nuklirnya "berbahaya" karena Rusia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia


Rusia Rampungkan Pangkalan Kapal Nuklir Torpedo Poseidon Tahun Depan

1 hari lalu

TASS telah melaporkan bahwa kapal selam Belgorod akan membawa torpedo berkemampuan nuklir Poseidon yang sedang dikembangkan, yang dirancang untuk diluncurkan dari jarak ratusan mil dan menyelinap melewati pertahanan pantai dengan melakukan perjalanan di sepanjang dasar laut. Foto : Navyrecognition
Rusia Rampungkan Pangkalan Kapal Nuklir Torpedo Poseidon Tahun Depan

Rusia akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur untuk pangkalan kapal selam Poseidon pada awal 2024.