TEMPO.CO, Jakarta - Makanan enak bisa didapatkan di mana-mana, termasuk di Rusia yang tengah menggelar Piala Dunia 2018. Restoran, kafe, dan bar bertebaran di mana-mana. Di musim bola seperti sekarang, tempat itu menjadi favorit, terutama yang menyajikan siaran langsung pertandingan sepak bola.
Namun, bila niatnya menyusuri wisata kuliner di Rusia, tak lengkap rasanya tanpa makan di stolovaya alias kantin. Setiap kali masuk stolovaya, saya justru kerap teringat akan warung Tegal atau rumah makan murah meriah yang bertebaran di Indonesia.
Ya, stolovaya adalah tempat makan di mana Anda bisa menikmati beragam menu dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang makan di restoran atau kafe. Porsi makanannya juga jumbo.
Kantin ini biasa terdapat di daerah permukiman, di dalam kompleks sekolah, atau di stasiun metro. Sama seperti warteg, stolovaya juga memiliki etalase berisi nampan-nampan berisi aneka lauk daging, ayam, sup, beragam sayur, salad, kentang tumbuk, nasi gandum, dan roti.
Banyak juga olahan pelmeny alias pangsit isi daging atau sayur khas Eropa Timur.
Di belakang etalase ada beberapa staf kantin yang siap mengambil menu makanan pilihan Anda. Tinggal tunjuk ini-itu, dan nampan Anda akan penuh makanan. Harga makanan tinggal dibayar di kasir yang menunggu di ujung etalase.
Stolovaya biasanya menjadi pilihan bagi para turis dengan dana terbatas namun menginginkan makanan bermutu. Dengan harga sekitar 300 rubel atau Rp 90 ribu, Anda sudah bisa makan kenyang. Sesuatu yang sulit ditemui di kota besar seperti Moskow.
Kantin-kantin ini juga menjadi pengingat akan warisan gaya makan komunal warisan era Uni Soviet. Ada kantin di stasiun metro Arbatskaya, Moskow, yang sudah beroperasi sejak 30 tahun silam.
Sejauh pengalaman saya, sangat nikmat makan di stolovaya. Kualitas makanannya cukup bagus dengan tempat makan, deretan meja dan kursi, yang nyaman. Sudah banyak kantin ini yang tampil ciamik dengan hiasan, dinding berwarna-warni, serta ornamen bunga dan lukisan.
Namun banyak stolovaya tak menyediakan menu dalam bahasa Inggris. Jika tak bisa berbahasa Rusia, baik-baiklah mengamati bentuk makanannya. Paling mudah mengenali menu dari potongan dada atau paha ayam. Namun banyak menu dibuat dari olahan daging giling berbentuk pipih yang biasanya disebut kotlet.
Ada baiknya juga mempelajari beberapa kata dalam bahasa Rusia untuk mengetahui bahan dasar makanan, seperti svinina (babi), kuritsa (ayam), dan ryba (ikan). Dengan demikian, Anda bisa menanyakannya ke staf kantin.
Jika masih ragu juga, mungkin lebih baik Anda mengikuti pilihan warga lokal. Mereka biasanya lebih paham mengenai menu-menu favorit.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA