Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Laporan Tempo dari Rusia: Wajah Sejarah di Ekaterinburg Arena

image-gnews
Stadion Ekaterinburg Arena, yang menjadi salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia 2018 di kota Yekaterinburg, Russia, 14 April 2018.  REUTERS/Sergei Karpukhin
Stadion Ekaterinburg Arena, yang menjadi salah satu lokasi pertandingan Piala Dunia 2018 di kota Yekaterinburg, Russia, 14 April 2018. REUTERS/Sergei Karpukhin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari 12 stadion tempat pertandingan Piala Dunia 2018, Ekaterinburg Arena menjadi satu-satunya fasilitas yang “terbelah”. Alih-alih sebuah bangunan utuh beratap, stadion ini memiliki dua panggung terbuka setinggi 45 meter bagi para suporter di sisi belakang gawang.

Ekaterinburg Arena berdiri di atas cagar budaya. Artinya, struktur bangunan yang awalnya bernama Central Stadium itu tidak boleh diutak-atik. “Stadion itu adalah monumen sejarah, warisan gaya arsitektur Uni Soviet,” kata Anatolii Kalitka, seorang warga Yekaterinburg, Jumat pekan lalu.

Stadion ini menjadi petunjuk perkembangan olahraga di Yekaterinburg dalam dua abad terakhir. Awalnya, stadion ini hanyalah velodrome kecil. Kamaletdin Agafurov, seorang pedagang, mensponsori pembangunannya pada 1900.

Pada 1913, tiga lapangan sepak bola, tenis, dan area kriket melengkapi velodrome tersebut. Saat itu, sepak bola menjadi olahraga terpopuler di Yekaterinburg. Pada 1928, atau satu dekade setelah Revolusi Bolshevik yang merontokkan kekuasaan kekaisaran Rusia, Uni Soviet membangun Lenin Stadium, yang dilengkapi dengan tribun kayu berkapasitas 5.000 tempat duduk.

Stadion yang lebih besar dibangun pada 1953. Bangunan berwarna gading itu dipenuhi desain relief, pahatan, dan patung-patung. Stadion ini menjadi satu dari 10 fasilitas olahraga terbaik Uni Soviet. Di dalamnya ada arena ski es, hoki, sepak bola, balap sepeda, dan tenis. Hingga saat ini, warna dan ornamen dinding stadion masih terawat dengan baik.

Untuk perhelatan Piala Dunia, federasi sepak bola dunia, FIFA, menetapkan aturan bahwa stadion setidaknya harus berkapasitas 35 ribu kursi. Sementara itu, stadion yang menjadi markas Ural FC, klub Liga Primer Rusia, ini cuma bisa menampung 23 ribu orang.

Sejak 2010, stadion ini direnovasi. Bersama Luzhniki Stadium, Ekaterinburg Arena hanya mendapat jatah pemugaran. Sedangkan 10 stadion lainnya dibangun dari nol alias fasilitas baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak boleh merombak bangunan asli, para arsitektur membuat “pembungkus” dari kerangka logam dan lembaran metal berlubang menjadi dinding stadion. Mereka sengaja membuka dua bagian dinding utara dan selatan sebagai tempat mendirikan tribun tambahan.

Praktis, dua tribun berkapasitas 12 ribu kursi ini berada di luar stadion. Para penonton duduk di sini beratapkan langit. Dari jalanan, kerangka-kerangka logam itu terlihat jelas seperti perancah untuk bangunan. Ide ini dianggap sebagai solusi terbaik agar tidak mengganggu bangunan lama.

Meski demikian, solusi alternatif itu tak lepas dari kritik. “Banyak yang menyebut tampilannya jadi aneh, apalagi jika dilihat dari sisi tribun tambahan karena stadion seperti dipotong,” kata Kalitka, yang merupakan pekerja desain tata panggung opera.  

Seusai perhelatan Piala Dunia, tribun-tribun sementara itu akan dibongkar. Kapasitas tribun akan kembali menyusut menjadi 23 ribu tempat duduk. Namun wajah asli stadion bersejarah itu bakal kembali terbuka.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lazio Batal Rekrut Hugo Lloris, Capai Kesepakatan dengan Salernitana untuk Luigi Sepe

24 Agustus 2023

Penjaga gawang Tottenham Hotspur, Hugo Lloris. REUTERS/Scott Heppell
Lazio Batal Rekrut Hugo Lloris, Capai Kesepakatan dengan Salernitana untuk Luigi Sepe

Lazio mencari alternatif untuk Hugo Lloris karena pembicaraan dengan Tottenham Hotspur tak menemui kemajuan.


Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

22 Maret 2023

Pemain Maroko Azzedine Ounahi berduel dengan pemain Prancis Antoine Griezmann pada laga Semi Final Piala Dunia 2022 antara Prancis vs Maroko di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, 14 Desember 2022. REUTERS/Hannah Mckay
Mengenal Antoine Griezmann, Andalan Timnas Prancis Menjuarai Piala Dunia 2018

Antoine Griezmann merupakan salah satu pahlawan di Timnas Prancis di Piala Dunia 2018. Berulang tahun ke 32 kemarin, simak kilas balik berikut.


Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

17 Maret 2023

Pemain Juventus, Paul Pogba. REUTERS/Massimo Pinca
Meski Bermasalah dengan Cedera, Paul Pogba Tak Akan Dilepas oleh Juventus

Paul Pogba bergabung dengan Juventus pada 2012 dan memenangi empat gelar Serie A dan dua Piala Italia.


Kawanan Belalang Menyerbu Tribun Saat Cristiano Ronaldo Memborong 4 Gol untuk Al Nassr. Pertanda Aneh?

11 Februari 2023

Pemain Al Nassr Cristiano Ronaldo. REUTERS/Ahmed Yosri
Kawanan Belalang Menyerbu Tribun Saat Cristiano Ronaldo Memborong 4 Gol untuk Al Nassr. Pertanda Aneh?

Cristiano Ronaldo melakukan penampilan hebat pertamanya bersama Al Nassr.


Serba Serbi Piala Dunia: Ada Robbie Williams dan Srigala Zabivaka di Piala Dunia 2018 Rusia

18 Juli 2022

Yekaterina Bocharova dan hasil kreasinya, Zabivaka, maskot Piala Dunia 2018. (moscow times)
Serba Serbi Piala Dunia: Ada Robbie Williams dan Srigala Zabivaka di Piala Dunia 2018 Rusia

Piala Dunia 2018 Rusia mempertemukan final Prancis dan Kroasia. Beberapa hal menarik Piala Dunia ke-21 ini, antara lain terdapat srigala Zabivaka.


Fakta-fakta Menarik Timnas Italia Lolos ke Babak Semifinal Euro 2020

6 Juli 2021

Timnas Italia lolos ke semifinal Piala Eropa (Euro 2020) berkat kemenangan tipis melawan Belgia. Mereka akan memperebutkan tiket final dengan melawan Spanyol di babak semifinal. Duel Italia vs Spanyol adalah pertemuan klasik dua tim besar yang kerap terjadi di babak-babak akhir Euro. Pool via REUTERS/Christof Stache
Fakta-fakta Menarik Timnas Italia Lolos ke Babak Semifinal Euro 2020

Timnas Italia menorehkan fakta-fakta menarik di Euro 2020. Salah satunya belum terkalahkan sejak fase grup.


Timnas: Menunggu Gebrakan Shin Tae-yong Sebelum Piala Dunia U-20

14 Juli 2020

Pelatih Shin Tae-yong (tengah) memimpin latihan tim nasional sepak bola Indonesia di Stadion Madya, kompleks Gelora Bung karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat malam, 14 Februari 2020. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Timnas: Menunggu Gebrakan Shin Tae-yong Sebelum Piala Dunia U-20

Debut awal kepelatihan Shin Tae-yong di tim nasional Indonesia diagendakan pada kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia U-19, Oktober-November.


Hampir 2 Tahun Lalu, ketika Piala Dunia 2018 Sukses Digelar Rusia

6 Mei 2020

Para pemain Prancis melemparkan pelatihnya Didier Deschamps ke udara setelah berhasil memenangkan gelar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, 15 Juli 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Hampir 2 Tahun Lalu, ketika Piala Dunia 2018 Sukses Digelar Rusia

Menjelang peringatan Piala Dunia 2018 digelar di Rusia. Pergelaran dipanasi berbagai isu miring tapi akhirnya bisa berjalan lancar dan sportif.


Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, mengajak dua putrinya untuk mencium trofi Piala Dunia yang telah diraih timnya setelah mengalahkan Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, 15 Juli. (AP Photo/Matthias Schrader)
Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Sepp Blatter berjalan meninggalkan ruang jumpa pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Blatter mundur setelah badan sepak bola dunia tersebut diguncang skandal korupsi. VALERIANO DI DOMENICO/AFP/Getty Images
Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.