TEMPO.CO, Jakarta - Kroasia mengusung ambisi besar untuk mengalahkan Inggris di babak semifinal Piala Dunia 2018 yang akan berlangsung di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, Kamis dinihari, 12 Juli 2018. Kedua tim akan bertarung mulai pukul 01.00 WIB dan akan disiarkan Trans TV.
Belgia, yang berjulukan Vatreni, sangat ingin menyematkan satu bintang emas di atas logo tim di dada kiri kostum mereka—tanda kesuksesan meraih trofi Piala Dunia. Mereka masih punya dua langkah untuk mewujudkannya.
Pelatih Kroasia, Zlatko Dalic, sudah punya cara untuk meredam Inggris, yakni mematikan langkah penyerang utama sekaligus kapten, Harry Kane. Di mata Dalic, Kane adalah senjata andalan Inggris untuk mengobrak-abrik pertahanan lawan.
Meski tak bisa mencetak gol di tiga laga terakhir, bintang Tottenham Hotspur itu tetap menonjol di tim Tiga Singa. Pemain 25 tahun itu memainkan peran sebagai pembuka ruang gerak gelandang Inggris. Dalic pun optimistis barisan beknya bisa memagari pergerakan Kane.
“Jika kami bisa menghentikan langkah Lionel Messi dan Christian Eriksen, maka saya rasa kami bisa menghentikan Kane,” kata pelatih 51 tahun itu.
Dalic akan memanfaatkan pengalaman Dejan Lovren untuk mengerdilkan Kane. Lovren yang sudah bermain bersama Liverpool sejak 2014 diyakini kenyang pengalaman dalam menghadapi Kane.
Selain Kane, Dalic sangat khawatir atas pergerakan Raheem Sterling yang cepat, dan mampu bergerak di tepi dan sudut lapangan. Kombinasi Kane dan Sterling, jika tak dikawal ekstraketat, bisa berujung petaka bagi Kroasia.
“Sejauh ini, Lovren bermain bagus dan saya sangat yakin dia bisa mengajarkan rekan-rekannya bagaimana cara menghentikan Kane dan Sterling,” kata dia.
Dalic pun menegaskan bahwa kebugaran pemain tak jadi soal dalam laga melawan Inggris. Sebelumnya, sejumlah pengamat sepak bola memperkirakan pemain inti Kroasia bakal tampil loyo setelah bermain hingga 120 menit lebih saat mengkaramkan Rusia di babak delapan besar.
“Fisik pemain oke. Saya tegaskan kami tak punya rasa takut untuk menghadapi mereka,” mantan pelatih Al Ain itu menegaskan.
Sementara itu, mesin serangan Kroasia Luka Modric menegaskan bahwa timnya berada di atas angin dibandingkan dengan posisi Inggris. Musababnya, besarnya pemberitaan media Inggris dan predikat sebagai tim favorit tentu membuat langkah Tiga Singa semakin berat. Beda cerita dengan kubu Kroasia yang dianggap sebagai tim kejutan alias kuda hitam.
Meski begitu, Modric mengatakan, laga melawan Inggris sudah pasti bakal berjalan ketat dan melelahkan. Di mata pemain 32 tahun itu, Inggris punya skuad muda yang berkualitas plus berpengalaman.
“Bertemu Inggris selalu terasa spesial. Dalam Piala Dunia kali ini, Inggris diuntungkan karena lebih banyak melawan tim yang tak terlalu tangguh. Berbeda dengan kami yang selalu bertemu tim kuat,” kata pemain Real Madrid itu. “Intinya kami siap bertarung habis-habisan melawan pasukan Inggris."
Penyerang Mario Mandzukic sepertinya sangat mewaspadai penampilan apik kiper Inggris, Jordan Pickford. Penjaga gawang 24 tahun milik Everton itu tampil apik saat Inggris menyingkirkan Swedia di babak delapan besar, pekan lalu. Setidaknya, dia melakukan dua kali penyelamatan krusial.
“Saya sudah melihat rekaman pertandingan Pickford. Penampilannya sungguh jempolan. Saya khawatir dia akan menyulitkan kami,” kata penyerang Juventus tersebut.
Perjalanan Kroasia menuju semifinal
Grup D
Kroasia 2-0 Nigeria
Gol: Etebo (bunuh diri), Modric
Argentina 0-3 Kroasia
Gol: Rebic, Modric, Rakitic
Islandia 1-2 Kroasia
Gol: Badelj, Perisic
Babak 16 Besar
Kroasia 1-1 Denmark (adu penalti 3-2)
Gol: Mandzukic
Babak Perempat Final
Rusia 2-2 Kroasia (adu penalti 3-4)
Gol: Kramaric, Vida.
Pencetak gol Kroasia: Modric 2 gol, Rebic 1 gol, Rakitic 1 gol, Badelj 1 gol, Perisic 1 gol, Mandzukic 1 gol, Kramaric 1 gol, Vida 1 gol.
Enam pertemuan terakhir Kroasia vs Inggris
9 September 2009: Inggris 5-1 Kroasia
10 September 2008: Kroasia 1-4 Inggris
21 November 2007: Inggris 2-3 Kroasia
11 Oktober 2006: Kroasia 2-0 Inggris
21 Juni 2004: Kroasia 2-4 Inggris
20 Agustus 2003: Inggris 3-1 Kroasia.
STANDARD | METRO | INDRA WIJAYA
