TEMPO.CO, Jakarta - Penyerang Prancis, Antoine Griezmann, menyatakan bahwa timnya menjalani laga yang sulit pada final Piala Dunia 2018 Ahad malam kemarin. Meskipun mereka mampu meraih kemenangan 4-2 atas Kroasia, dia menilai tim lawan bermain sangat baik.
Griezmann menyatakan bahwa Prancis mengalami kesulitan pada awal-awal laga. Apalagi setelah unggul 1-0 Kroasia terus menggencarkan serangan dan mampu menyamakan kedudukan.
Menurut dia, kekuatan mental menjadi kunci kemenangan Prancis pada laga itu. Hal itulah yang membuat Prancis kembali unggul dan akhirnya meraih kemenangan.
"Ini pertandingan yang sangat sulit, Kroasia memiliki pertandingan hebat. Kami mampu bangkit dan kami mampu membuat perbedaan," ujarnya usai laga.
Pada laga itu Prancis unggul terlebih dahulu berkat gol bunuh diri penyerang Kroasia Mario Mandzukic. Kroasia sempat menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian. Tendangan Ivan Perisic gagal dibendung oleh penjaga gawang Hugo Lloris.
Namun Prancis kembali unggul setelah wasit menunjuk titik putih karena Perisic dinilai menyentuh bola dengan tangannya di dalam kotak pinalti Kroasia. Antoine Griezmann yang maju sebagai algojo menjalankan tugasnya dengan sempurna dan membuat skor menjadi 2-1 saat turun minum.
Pada babak kedua, giliran Pogba mencetak gol. Tendangan jarak jauhnya mengecoh penjaga gawang Danijel Subasic dan membuat Prancis unggul 3-1. Kroasia sempat menipiskan kedudukan menjadi 3-2 lewan Mandzukic namun kemenangan Prancis tak terbendung setelah Kylian Mbappe membuat kedudukan menjadi 4-2.
Griezmann mengaku masih tak percaya bisa membawa Prancis meraih gelar juara Piala Dunia 2018. Dia menyatakan bahwa saat ini dirinya hanya ingin segera kembali ke negaranya dan mengangkat trofi tersebut bersama suporter mereka.
"Saya tidak tahu di mana saya! Saya sangat bahagia. Kami sudah tidak sabar mengangkat Piala dan membawanya ke Prancis", kata striker Atletico Madrid itu.
Kemenangan di Piala Dunia 2018 itu membuat Prancis tercatat telah dua kali menjadi kampiun. Mereka meraih gelar tersebut pada Piala Dunia 1998 di kandang mereka sendiri.