Carlos terakhir bermain di tim nasional dalam perempat final Piala Dunia 2006 saat Brasil disingkirkan Prancis. Pemain Real Madrid ini menjadi kambing hitam kekalahan dan sejak itu tak pernah lagi mengenakan seragam kuning yang sudah ia pakai 131 kali.
Carlos juga kemudian pensiun dari Madrid dan kembali bermain di tim lokal Brasil, Corintihians, bersama bekas teman di Madrid juga, Ronaldo. Di klub itu, penampilannya kembali membaik.
Pekan lalu, ia membuat gol lawan musuh bebuyutan Corinthians, Sao Paolo, lewat tendangan bebas andalannya. Gol ini membuat timnya menang 4-3.
Di saat penampilannya membaik, pilihan bek kiri tim nasional Brasil juga kurang menyakinkan sehingga media lokal berspekulasi kemungkinan ia akan dipanggil lagi.
Carlos juga sudah membayangkan kemungkinan ia kembali bermain di tim nasional. "Dari 16 tahun bermain untuk tim nasional," kata Carlos, "12 tahun diantaranya sukses."
Selain itu, tim nasional kesulitan mendapatkan pemain bek kiri, posisi andalannya. "Sebagian besar pemain yang hidup kaki kirinya lebih suka bermain sebagai sayap atau gelandang kiri," ia menambahkan.
Brasil saat ini dilatih oleh Dunga, teman satu tim Carlos dalam Piala Dunia 1998 Prancis. Dunga sudah mencoba Gilberto, Marcelo, Adriano Correa, Juan Maldonado, dan Richarlyson sebagai bek kiri tapi masih belum pasti.
Carlos mengatakan ia sadar kondisi fisiknya tidak lagi sebagus dulu. "Saya 37 tahun dan saat kembali ke Brasil, saya tidak memikirkan masuk tim nasional," katanya. "Tapi saya akan tidak membantah dengan mengatakan Piala Dunia tidak ada dalam pikiran saya. Saya akan bekerja keras di Corinthians dan membuat Dunga mempertimbangkannya."
REUTERS/NURKHOIRI