"2002 adalah kemenangan besar bagi kami," kata gelandang Manchester United itu. "Itu adalah sebuah keajaiban dan itu bisa terjadi lagi."
Toh, pemain berusia 29 tahun itu menegaskan, peluang untuk kembali lolos ke babak semifinal "tak banyak". "Kami hanya berkonsentrasi untuk babak kedua," katanya. "Sesungguhnya, target kami adalah lolos ke babak kedua dan tak berpikir lebih jauh dari itu." Saat bermain di luar negeri, Korea Selatan tak pernah bisa lolos dari babak penyisihan grup.
Park adalah bagian dari skuad Korea Selatan yang lolos ke semifinal Piala Dunia 2002, yang digelar di negara itu dan Jepang. Saat itu Kesatria Taeguk dibesut Guus Hiddink dan mampu mengalahkan Portugal, Italia, dan Spanyol sebelum kandas 0-1 oleh Jerman. Pada 2006--saat tim itu tersingkir di babak awal--Park juga masih jadi andalan tim.
Di Afrika Selatan, tim yang kini ditangani pelatih lokal, Huh Jung-moo, itu akan berlaga di Grup B bersama Yunani, Argentina, dan Nigeria. Selain Park, tim ini juga menyertakan beberapa pemain dari klub Eropa, seperti Lee Chung-yong (Bolton Wanderers), Park Chu-young (AS Monaco), dan Ki Sung-yueng (Celtic). "Tim kami cukup terorganisasi dengan baik dan memiliki paduan pemain muda dan berpengalaman," kata Park.
REUTERS | FIFA | NURDIN