Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 1978: Tango Berjaya, Tango Dicela

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pada Piala Dunia ke-10 ini tuan rumah kembali berjaya. Sayang kali ini suara sumbang juga tertuju pada Argentina, tuan rumah yang dianggap menjadi juara dengan cara tak fair.

Sorotan negatif sudah muncul sebelum turnamen empat tahuan ini digelar. Argentina saat itu berada di bawah rezim militer pimpinan Jorge Rafel Videla, yang dituduh melakukan banyak pelanggaran hak asasi manusia.

Sejumlah negara sempat mempertimbangkan untuk melakukan aksi boikot sebagai bentuk protes, terutama Belanda. Aksi boikot itu tak terjadi. Belanda tetap tampil, tapi tanpa diperkuat Johan Cruijff yang menolak tampil di Argentina.

Piala Dunia dunia ini diikuti oleh 16 peserta. Inggris tak tampil karena gagal lolos untuk kedua kalinya. Prancis yang sempat 12 tahun absen, tampil kembali. Tapi tim yang diperkuat Michel Platini itu gagal lolos ke babak kedua.

Argentina sejak awal turnamen sudah diwaspadai. Bukan karena keindahan permainnnya seperti saat ini, tapi karena reputasi buruknya. Tim ini dikenal kerap "menghalalkan segala cara". Para pemainnya sering bermain kasar, memancing kerusuhan, dan menteror wasit untuk meraih kemenangan.

Sejak babak pertama, tim tuan rumah itu terus jadi sorotan. Mereka memilih menjalani semua pertandingannya pada malam hari sehingga sudah tahu hasil pertandingan lainnya di grup sama. Di babak kedua --yang juga menggunakan sistem grup-- praktek tak fair itu tetap berlangsung. Bahkan dalam partai penentuan Grup B, dengan posisi tim itu memiliki nilai sama dengan Brasil (4), Brasil terpaksa main duluan.

Tim Samba bisa mengalahkan Polandia 3-1. Argentina, yang melawan Peru tiga jam kemudian, tahu mereka harus bisa mengalahkan peru paling tidak dengan empat gol. Dan akhirnya mereka menang 4-0 dan lolos ke final berkat selisih gol lebih baik dari Brasil.

Media Brasil mencium aroma busuk di sana. "Kalaupun Brasil menang 50-2, Argentina pasti unggul 52-0," demikian salah satu surat kabar menulis. Setelah kejadian serupa terulang lagi pada Piala Dunia 1982, FIFA kemudian menerapkan aturan bahwa dua pertandingan akhir babak grup harus dilakukan serentak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di babak final, Argentina bertemu Belanda. Meski tampil tanpa Cruyff, tim Oranje masih mampu menunjukkan strategi total footballnya yang solid dalam turnamen itu. Mereka lolos ke final dengan menggilas Austria 5-1, mengalahkan Italia 2-1, dan menahan imbang Jerman 2-2.

Tapi kedigjayaan Belanda, untuk kedua kalinya secara beruntun, kandas di partai pucak. Kali ini aktor penghancur tim itu adalah Mario Kempes. Pemain bernomor punggung 10 itu --yang dalam laga sebelumnya tampil biasa saja-- tampil menawan.

Pada final di Stadion River Plate, Buenos Aires, itu Kempes membuka gol pada menit ke-38 setelah tendangan kaki kirinya gagal dihalau kiper Belanda, Jan Jongbloed. Belanda bisa menyamakan kedudukan lewat Dick Naninnga delapan menit menjelang waktu normal habis.

Skor 1-1, pertandingan pun dilanjutkan lewat perpanjangan waktu. Saat itulah Kempes menunjukkan kepiawaiannya. Setelah melewati hadangan tiga pemain belakang Belanda, Kempes mencetak gol pada menit ke-105. Gol itu memastikan Kempes jadi top scorer dengan enam gol.

Kegembiraan pendukung tuan rumah semakin menjadi saat Daniel Bertoni memastikan skor jadi 3-1 untuk kemenangan Tim Tango 1 berkat golnya pada menit ke-116. Kapten Daniel Passarella mengangkat trofi yang pertama untuk Argentina.

FIFA | WIKIPEDIA | Nurdin Saleh
DATA
Pelaksanaan: 2-25 Juni 1978
Tuan Rumah: Argentina (Buenos Aires, Mar Del Plata, Rosario, Cordoba, Mendoza)
Peserta: 16
Juara: Argentina
Partai final:
Argentina 3 (Mario Kempes 38, 105, Daniel Bertoni 116)
Belanda 1 (Dick Ninninga 82)
Top scorer: Mario Kempes (Argentina), 6 gol
Pemain Terbaik: Mario Kempes (Argentina)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.