Di kota bernama asli Pretoria Philadelphia--dan pada 2010 diusulkan diganti namanya menjadi Tshwane--itu, rugbi begitu mengakar dan punya sejarah panjang. Sepak bola, yang pertama kali muncul di Inggris pada abad ke-19, saat itu hanya olahraga sempalan.
Stadion megah di kota itu, bernama Loftus Versfeld, juga merupakan markas dua klub rugbi terkenal di Afrika Selatan, yakni Blue Bulls dan The Bulls. Nama stadion ini bahkan diambil dari nama pahlawan rugbi kota tersebut pada 1920-an: Robert Owen Loftus Versfeld.
Namun, semenjak politik apartheid berakhir, sepak bola juga mulai mendapat tempat di hati warga Pretoria. Salah satu klub sepak bola terkenal di Afrika Selatan, Mamelodi Sundowns, yang kini dilatih mantan bintang Barcelona asal Bulgaria, Hristo Stoichkov, memilih Loftus Versfeld sebagai kandang mereka di pentas Liga Primer Afrika Selatan. Selain bagi Sundowns, stadion ini menjadi markas Supersport United FC.
Loftus Versfeld merupakan salah satu stadion tertua di Afrika Selatan. Di tempat ini, berbagai perhelatan olahraga, terutama rugbi, sudah diadakan sejak 1903. Dewan Kota Pretoria pada 1923 menyelesaikan pembangunan stadion, yang saat itu bisa menampung 2.000 penonton. Konstruksi stadion yang digunakan hingga saat ini dibangun pada 1984. Menjelang Piala Konfederasi 2009, Loftus Versfeld kembali direnovasi. Kini stadion yang tiap akhir pekan ramai oleh penonton rugbi dan sepak bola ini sudah mampu menampung 51 ribu penonton.
Sebagai salah satu stadion besar di Afrika Selatan, Loftus Versfeld sudah berpengalaman menyelenggarakan event besar, seperti Piala Dunia Rugbi 1995 dan Piala Konfederasi pada tahun lalu.
Di Piala Dunia bulan Juni nanti, stadion ini juga akan meriah oleh suara penonton yang menyaksikan sepak terjang para pemain hebat dari berbagai negara, termasuk tim nasional Afrika Selatan. Pada 16 Juni 2010, Loftus Versfeld akan menggelar laga Bafana-Bafana--julukan tim Afrika Selatan--melawan Uruguay di Grup A.
Sebagai pertandingan ketiga di babak grup, bisa dipastikan laga itu akan sangat menentukan bagi kedua tim. Karena itu, pasukan Carlos Alberto Parreira itu berharap publik Loftus Versfeld mampu menjadi penyemangat tim. Pekik penonton dan suara vuvuzela (trompet khas Afrika) di stadion ini dipastikan akan mengintimidasi para pemain Uruguay.
Selain berharap dukungan dari penonton, Afrika Selatan akan termotivasi oleh sejarah mereka di Loftus Versfeld. Ya, di tempat inilah untuk pertama kalinya Afrika Selatan bisa menang atas tim Eropa saat menekuk Swedia 1-0 pada 1999.
Di luar tim tuan rumah, Loftus Versfeld akan meriah oleh penonton saat tim-tim Afrika lain, seperti Kamerun dan Ghana, bertanding di sini. Magnet lain tentu saja adalah pertandingan antara juara Eropa, Spanyol, dan Cile pada 25 Juni. Selain menyaksikan sepak bola, penonton yang datang ke Pretoria bisa menikmati daya tarik kota ini. Sebagai ibu kota eksekutif (Afrika Selatan memiliki tiga ibu kota), Pretoria merupakan tempat berdirinya Union Building, kantor presiden sekaligus markas Departemen Luar Negeri Afrika Selatan. Sebagaimana beberapa bangunan terkenal di kota ini, Union Building merepresentasikan arsitektur campuran bergaya art deco Inggris dan gaya unik budaya Afrika. Tempat menarik lain yang bisa dikunjungi di Pretoria adalah kebun binatang dan kebun raya, yang banyak ditemukan di sini. Yang paling terkenal tentu saja National Zoological Gardens dan Pretoria National Botanical Garden. Di sini aneka ragam satwa dan tumbuhan tanah Afrika bisa dinikmati pengunjung. FIFA | AP | WIKIPEDIA | ARIS M PERTANDINGAN
Stadium: Loftus Versfeld
Lokasi: Tshwane/Pretoria, Afrika Selatan
Pembangunan: 1906
Renovasi terakhir: 2008
Permukaan lapangan: rumput
Kapasitas: 51.762 tempat duduk
13 Juni: Grup D: Serbia Vs Ghana
16 Juni: Grup A: Afrika Selatan Vs Uruguay
19 Juni: Grup E: Kamerun Vs Denmark
23 Juni: Grup C: Amerika Serikat Vs Aljazair
25 Juni: Grup H: Cile Vs Spanyol
29 Juni: Babak 16 besar