TEMPO Interaktif, Herzogenaurach - Meksiko tak jadi menyertakan pemain bersaudara di timnya. Jonathan dos Santos, gelandang muda Barcelona, dipastikan dicoret bersama dua pemain lainnya. Meski sang kakak, Giovani, masuk dalam skuad inti tapi Zizinho, ayak kedua pemain itu, tetap ngambek dan megancam.
Jonathan, 20 tahun, dicoret oleh pelatih Javier Aguirre bersama Juan Carlos Valenzuela (America) dan Adrian Aldrete (Morelia). Nestor de la Torre, Direktur eksekutif federasi sepak bola Meksiko, menegaskan, masih banyak kesempatan lain menunggu pemain ini di tim nasional. "Jonathan adalah pemain yang bermasa depan hebat," katanya. "Pada kesempatan ini ia gagal merealisasikan mimpinya. Tapi segera kami masih akan tampil di Pan American Games, Copa America. Juga ada Olimpiade. Masih ada jalan panjang di depan Jonathan bersama tim nasional."
Tapi, ayah Jonathan, Zizinho, menilai putusan itu sangat menyakitkan. "Jonathan tak akan bermain untuk Meksiko lagi," katanya pada televisi Meksiko, Televisa. "Saya cinta Meksiko, meskipun saya orang Brasil. Tapi mereka tak bisa menyakiti dia seperti ini."
Zizinho, atau Geraldo Francisco dos Santos, 48 tahun, adalah pemain kelahiran Brasil yang belakangan menjadi warga negara Meksiko setelah ia lama bermain di liga negara itu.
De la Torre justru lebih khawatir dengan pengaruh pencoretan Jonathan pada sang kakak, Giovani, 21 tahun. Penyerang Galatasaray yang dibesarkan Barca itu, kini jadi tumpuan harapan Meksiko di lini depan.
De la Torre khawatir bila sang kakak berrekasi negatif atas pencoretan adiknya sehingga bisa mempengaruhi kondisi tim Meksiko. "Tak hanya Giovani, tapu juga pemain lain," katanya. "Dalam setiap grup ada tiga atau empat pemain yang sangat dekat. Ini adalah grup."
Di Afrika Selatan Meskiko akan berlaga di Grup A bersama tuan rumah, Prancis, dan Uruguay.
Reuters | AP | Nurdin Saleh