Kiper Inggris, David James adalah pemain terakhir yang menghujat Jabulani. Kritikan itu terutama menyatakan gerakan bola yang sulit diprediksi ketika meluncur. Pelatih Denmark, Morten Olsen, kiper Brasil Julio Cesar dan stopper Italia Gianluigi Buffon juga mengutarakan masalah yang sama yang akan dihadapi mereka di Afrika Selatan.
“Bolanya (Jabulani) tidak enak ketika ditendang. Ini mengerikan, namun hal ini juga akan dialami setiap orang. Anda melihat contohnya ketika Frank Lampard melancarkan tendangan bebas pada babak pertama ketika Inggris melawan Jepang, yang bergerak tak menentu, jadi ini menarik,” ketus James, menyoal penggunaan Jabulani di Piala Dunia 2010, Kamis (3/6).
Jabulani, menurut James akan banyak membawa masalah di Afsel. “Tidak diragukan lagi akan ada beberapa gol yang tercipta di Piala Dunia 2010 di mana pada turnamen terdahulu tidak bisa dilakukan dengan bola yang lain. Ini akan membuat beberapa pemain bisa dengan mudah mencetak ekstra gol, namun membuat kiper terlihat seperti orang gila,” ketusnya.
Bentuk Jabulani lebih bulat dari bola yang dipakai di Piala Dunia 2006. Dengan bentuk yang lebih enak dipakai pada bola-bola atas, bola dengan mudah bisa dikendalikan dan tetap pada jalurnya ketika meluncur. Tim-tim mengeluh terutama ketika mereka menggelar laga persahabatan di negara-negara yang mempunyai kondisi yang sama dengan Afsel. Menurut Harland, teknologi yang dipakai di Jabulani memang tidak bisa mengalahkan kondisi tersebut.
“Saya tidak melihat ada yang perlu dikhawatirkan dalam penggunaan Jabulani. Bola ini telah dipakai sejak Desmber dan terus digunakan setelah itu dengan komentar yang positif. Tim-tim telah bermain di ketinggian dan Anda telah melihat komentar-komentar yang keluar dari situasinya,” tegas Harland, yang membantu mendesain Jabulani di Loughborough Univeristy's Sports Technology Institute.
“Sejak awal kami telah menegaskan faktor ketinggian akan mempengaruhi arah bola. Namun apapun bola yang dipakai di ketinggian pasti akan terpengaruh,” terang Harland.
Menurut Harland, selama kurun waktu 10 tahun terakhir bentuk bola berubah menjadi lebih bulat. “Bentuk luar terus berubah. Namun jangan remehkan kemampuan pemain. Hal ini bisa terpengaruh dalam kondisi aerodinamis tertentu. Kami berusaha untuk meminimalisir hal tersebut,” kata Harland.
Jabulani yang dikeluarkan Adidas akan digunakan di semua pertandingan Piala Dunia 2010. Versi emas bola ini akan digunakan pada laga final pada 11 Juli mendatang.
STV | BAGUS WIJANARKO



