Kepala Sekolah Bohunt School di Hampshire, Neil Strowger, memutuskan untuk memperpendek jam pelajaran dan mempercepat ulangan GCSE agar 1.200 murid mereka bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan Piala Dunia 2010. Keputusan tersebut dikeluarkan setelah ada permintaan dari para siswa.
Sebelumnya, para guru memperingatkan hak-hak para murid yang dianggap memiliki kekuasaan yang besar di sekolah-sekolah mereka. Sebab, para murid bisa menilai guru-guru dan duduk dalam panel wawancara guru.
Strowger mengirimkan surat elektronik ke para orangtua murid soal jam pelajaran sekolah yang diperpendek. Dalam surat elektronik tersebut, Strowger mengatakan pertandingan Inggris melawan Slovenia pada 23 Juni sangat penting.
Strowger akan mempercepat jam sekolah yang biasa selesai pada pukul 15.30 menjadi 14.00. Keputusan tersebut diambil agar para siswa bisa pulang ke rumah sekitar pukul 15.00.
Menurut Strowger, ulangan GCSE juga akan dimulai lebih awal yaitu pada pukul 12.30.
Atas keputusan sekolah, para orangtua murid protes. Sebab, percepatan tersebut mengganggu jadwal rutin mereka untuk mengasuh anak.
Seorang orangtua murid mengatakan, "Saya tidak percaya sekolah menghabiskan waktu untuk mengatur ulang jadwal sehari penuh hanya karena pertandingan sepak bola. Apalagi, seolah-olah pertandingannya merupakan laga final."
Nick Seaton dari Campaign for Real Education mengatakan, "Ini sama sekali tidak bertanggung jawab. Sekolah-sekolah punya tanggung jawab untuk beroperasi secara normal kecuali ada situasi luar biasa yang mengharuskan mereka tutup."
DAILYMAIL| KODRAT SETIAWAN