Rumput di Stadion Soccer City, yang akan dipakai sebagai tempat laga pembuka dan final tak luput dari sentuhan Rasmussen. Bersama lebih dari 100 petani Manitoba lainnya, ia sukses mengembangkan rumput yang juga dipakai pada 74 stadion Piala Dunia lain, termasuk di fasilitas latihan.
“Berapa sering Anda melihat produk Anda dipakai di ajang kelas dunia?” tanya Rasmussen, mengomentari rumput yang akan dipakai di Piala Dunia 2010, Rabu (9/6).
Rumput yang akan dipakai di Piala Dunia 2010 adalah produk rumput campuran yang diproduksi Pickseed Cos yang berbasis di Ontario. Perusahaan yang mengontrak Rasmussen dan ratusan petani lainnya di Manitoba dan Amerika Serikat.
Tidak gampang mendapatkan rumput tersebut. Para peneliti di Pickseed menghabiskan riset selama bertahun-tahun dengan pejabat Afrika Selatan untuk mencampur berbagai jenis rumput. Itu dilakukan agar rumput yang akan dipakai di Afrika Selatan bisa tahan terhadap injakan para pemain ketika bermain dalam tempo tinggi. Mereka mencampurkan dua jenis rumput bertipe ryegrass, rumput yang biasanya tahan terhadap gangguan dari hama pada kulit tanaman kacang, yang biasanya tumbuh di Manitoba dengan dua jenis lainnya dari tipe Kentucky bluegrass yang banyak tumbuh di AS.
“Ini adalah berita besar bagi kami. Ini adalah usaha besar yang telah kami lakukan,” kata Bill Dunn, Wakil Presiden Direktur di lembaga riset benih di Orgeon, divisi perusahaan Pickseed yang melakukan percampuran benih.
Menurut Dunn, dua varietas rumput itu memiliki keunggulan yang membuat mereka populer untuk dipakai di tempat-tempat pertandingan olahraga. Rumput jenis ryegrass berkembang dengan cepat dan cukup kuat ketika diinjak. “Jadi ketika mereka menginjak rumput, akarnya tidak tercabut,” tegas Dunn.
Keunggulan produk rumput Pickseed tidak berhenti di sana. Rumput ini juga tahan terhadap gangguan cuaca dingin. Rumput jenis Kentucky berperan sebagai perekat. “Rumput Ini juga mampu memperbaiki diri sendiri dibandingkan rumput lainnya,” jelas Dunn setengah berpromosi.
Ketika disatukan, rumput jenis ryegrass dan Kentucky menjadi produk unik yang dibutuhkan di Piala Dunia. Pada proses campuran terakhir, Pickseed mencampurkan 85 persen rumput jenis ryegrass dan 15 persen jenis Kentucky. Alhasil, produk ini mendapat restu dari FIFA di mana Pickseed sukses mengapalkan rumput senilai 165 ribu poundsterling (Rp 2,1 miliar) ke Afrika Selatan pada musim gugur lalu.
Rumput yang akan dipakai di stadion Piala Dunia juga akan dipasok dari rumput buatan dengan jumlah kecil produk perusahaan lain.
Pickseed adalah perusahaan yang terbiasa menyuplai rumput yang dipakai pada ajang olahraga akbar. Perusahaan telah menjadi langganan resmi penyelenggara ajang golf terkemuka, Augusta National Club, panitia ajang Masters Golf yang terakhir diikuti pegolf beken Tiger Woods. Produk perusahaan juga dipakai di Stadion sepak bola BMO di Kanada juga lusinan padang golf di Amerika Utara. Pada Februari lalu, pejabat Pickseed dipaksa mengirimkan produk buatannya untuk menyuplai rumput di Stadion Miami Sun Life pada menit terakhir, untuk meningkatkan kualitasnya dipakai pada pertandingan super bowl, olahraga sepak bola khusus di AS. Bagi petani, menumbuhkan rumput jenis ryegrass cukup sulit. Benih hanya bisa dianen setiap dua tahun sekali. Tanaman itu juga harus ekstra hati-hati dipelihara untuk menjamin kualitas benihnya.
“Sejujurnya saya bukanlah seorang fans sepak bola. Namun saya sangat bangga melihat hal ini,” papar Dunn, mengomentari rumput hasil perusahaannya yang akan dipakai berlaga di Piala Dunia 2010.
GLOBE AND MAIL | WIKIPEDIA | BAGUS WIJANARKO