Itulah daftar keluhan para pemain Serbia yang disampaikan kepada wartawan seusai kekalahan 0-1 dari Ghana pada laga Grup D di Peter Mokaba Stadium, Minggu (13/6).
Pelatih Serbia, Radomir Antic, punya keluhan tambahan. Ia menyebut diusirnya Aleksandar Lukovic di menit ke-74 lantaran akumulasi kartu kuning merupakan keputusan yang terlalu keras dan keputusan itu telah mengubah jalannya pertandingan.
Sembilan menit setelah kejadian itu, pemain pengganti, Zdravko Kuzmanovic, mengangkat tangannya dan menyentuh bola sehingga berakibat hukuman penalti yang memungkinkan Ghana unggul.
“Saya pikir tak mudah megendalikan bola itu di udara,” ujar bek Nemanja Vidic saat ditanya apakah kondisi bola ikut berperan dalam keluarnya hukuman penalti itu karena Kuzmanovic terlihat yakin bola akan melayang melewatinya.
Sudah banyak pemain yang mengkritik bola Jabulani dan menyebut bola resmi Piala Dunia 2010 itu sebagai 'bola pantai', 'tidak layak' dan seperti bola yang biasa dibeli di supermarket.
“Bolanya sangat cepat, lebih cepat lagi di udara daripada di kaki. Saya pikir jika berada di lapangan kita bisa mengendalikannya. Tapi, semua tim punya masalah dengan bola ini, jadi ini bukan alasan,” tambah Vidic.
Terlepas dari masalah bola, para pemain juga mulai terbias dengan suara bising vuvuzela yang tak pernah berhenti terdengar sepanjang pertandingan dan menciptakan suasana yang konstan yang tak penah terdengar dalam pertandingan sepakbola di benua lain.
“Gara-gara vuvzela kami tak bisa mendengar suara para fans Serbia. Para fans kami bersorak-sorak, tapi yang terdengar hanya bunyi vuvuzela,” ujar striker Marko Pantelic.
REUTERS | A. RIJAL