TEMPO Interaktif, Bloemfontein - Dua puluh tahun lalu, Kamerun menjadi tim dari negara Afrika pertama yang melaju hingga ke babak perempat final Piala Dunia. Semenjak itu, tim dengan julukan The Indomitable Lions, singa yang sulit ditaklukkan ini sulit mengulang prestasi tersebut.
Samuel Eto'o, striker kamerun yang bersinar di kancah Eropa pun merasa terbebani akan bayang-bayang kesuksesan masa lalu itu. Namun, penyerang Inter Milan ini siap menjawab kritik dan tekanan bagi Kamerun saat melawan Jepang hari ini di stadion Free State, Bloemfontein, Afrika Selatan.
Kamerun tampil mengejutkan pada Piala Dunia 1990, mereka mengalahkan kandidat juara Argentina, meski akhirnya kalah dengan Inggris pada perempat final lewat perpanjagan waktu. Itulah hasil terbaik Kamerun dalam Piala Dunia.
Dalam pertandingan ini, Kamerun masih mengandalkan Eto'o yang juga berperan sebagai kapten tim. Pemain 29 tahun ini punya catatan istimewa, ia telah mencetak 44 gol dalam 96 pertandingan. Namun catatan ini masih kalah bila dibandingkan gol yang ia cetak ketika membela Barcelona dan Inter Milan dalam dua tahun terakhir. Di dua klub raksasa Eropa itu ia menyarangkan 52 gol, memenangkan piala Champions dan menjadi juara liga.
Roger Milla, bintang Kamerun 90-an baru-baru ini mengkritik Eto'o. Striker yang sempat bergabung dengan Persija ini mengatakan Eto'o belum bisa membawa kesuksesan di klub kepada negaranya.
Eto'o menjawab kritik ini dengan pedas. "Apa yang telah dilakukan Milla? Dia belum pernah membawa juara, hanya sampai ke perempat final," katanya. Pelatih Paul Le Guen pun membela Eto'o. "Dia kapten saya, pemain hebat, dan salah satu pemain terbaik di dunia, pasti dia ingin melakukan yang terbaik," katanya.
Selain punya Eto'o, Kamerun juga punya Alexander Song. Namun dalam pertandingan pembuka lawan Jepang, Le Guen punya strategi lain. Gelandang Arsenal ini akan duduk di bangku cadangan. "Dia pemain hebat, tapi saya punya rencana lain," kata dia.
Bagi Jepang, ini adalah penampilan keempat mereka di putaran final Piala Dunia. Pada 2002, bersama Korea, Jepang menjadi tuan rumah mereka masuk ke babak 16 besar dan dikalahkan Turki dalam babak tersebut. Sementara empat tahun lalu, mereka sudah kalah di babak penyisihan.
Selama penampilannya di Piala Dunia Jepang belum pernah memetik kemenangan dalam partai pembuka. Pada 1998, mereka kalah dari Argentina (1-0) and tahun 2006 kalah dari Australia (3-1), dan imbang dengan Belgia pada 2002 (2-2). Sedangkan Kamerun selalu menang dalam partai pertama.
Berdasarkan peringkat, Kamerun memang di atas Jepang. Kamerun berada di nomor 19 sedangkan Jepang bercokol di peringkat 45.
Meski kalah peringkat, pelatih Jepang Takeshi Okada yakin anak asuhnya berjuang habis-habisan untuk meraih tiga poin. "Tim ini tidak akan pernah menyerah," kata dia.
Okada akan mengandalkan dua bintangnya, Shunsuke Nakamura dan Keisuke Honda.
Nakamura menjadi penghasil gol terbanyak di tim Jepang dengan 24 gol dalam 97 kali penampilannnya. "Saya akan melakukan apapun untuk tim, saya akan berperan sebagai pengatur serangan dan mengontrol bola," kata Nakamura.
Sedangkan Honda membuat 4 gol dalam 15 penampilan. Bagi Honda ini adalah di Piala Dunia. Pemain 24 tahun ini merupakan bintang CSKA Moscow yang tengah naik daun.
"Sejak merumput di Moscow, Honda semakin percaya diri dan kami berharap kepadanya untuk mencetak banyak gol," kata Okada.
Pertemuan Kamerun versus Jepang kali ini untuk yang ke-empat kalinya. Dalam tiga pertemuan sebelumnya, Jepang menang dua kali dan satu seri. Pertemuan terakhir mereka terjadi tiga tahun lalu di Oita, dalam pertandingan persahabatan itu Jepang menang 2-0 berkat gol Tulio Tanaka dan Koji Yamase.
AP I POERNOMO G RIDHO