Jepang, yang memainkan pola 4-5-1, lebih menguasai pertandingan dengan umpan pendek. Pasukan Samurai Biru mengandalkan menyisir lapangan dari sayap kanan. Serangan dari sisi inilah yang membuat Jepang unggul.
Umpan lambung Daisuke Matsui di sisi kanan melewati barisan pertahanan Kamerun. Di tiang jauh, Honda mengontrol bola dengan satu sentuhan kemudian menyeploskan bola melewati kiper Hamidou Suleymanou.
Ini merupakan kado ulang tahun istimewa bagi Honda, yang kemarin merayakan ulang tahun ke-26. Gelandang CSKA Moskow yang sudah 15 kali membela Jepang ini terpilih jadi pemain terbaik.
Setelah gagal memanfaatkan keunggulan fisik dengan umpan lambung, Kamerun mengubah taktik di babak kedua.. Pelatih Paul Le Guen menginstruksikan pemainnya untuk memanfaatkan lebar lapangan.
Dengan pola 4-3-3, kedua sayap bermain lebih aktif pada babak kedua. Hasilnya, Tim Singa Gigih mendominasi paruh akhir dengan penguasaan bola 57 persen.
Di menit 49, Samuel Eto'o , yang sepanjang permainan dikawal sedikitnya dua pemain Jepang, berhasil lolos dari kawalan. Drible dan umpannya di sayap kanan sempat membuat pendukung Jepang deg-degan. Sayang, Choupo Moting gagal menyelesaikan umpan Eto'o. Tembakannya masih melambung di atas mistar.
Kamerun, yang terus menekan, mendapat kesempatan terbaik lewat tendangan jarak jauh bek Stephane Mbia. Namun bola yang sudah tidak terjangkau kiper membentur tiang.
Pertahanan Jepang, yang dikomandoi Yuji Nakazawa dan Marcus Tulio patut diacungi jempol Walaupun berbadan lebih kecil ketimbang penyerang Kamerun, mereka memenangkan sebagian besar duel udara dan body charge.
Begitu juga dengan keputusan pelatih Takeshi Okada yang memilih kiper Eiji Kawashima, yang baru 10 kali membela Jepang, ketimbang Yoshikatsu Kawaguchi, kiper dengan 117 caps. Kawashima, 27 tahun, meredam sedikitnya 3 tembakan Kamerun dan berulang kali mementahkan umpan dengan aksi berani.
FIFA | Reza M