Poulsen salah mengantisipasi umpang silang Robin van Persie yang tampak tak berbahaya. Ia menyundul bola dengan maksud menjauhkannya dari muka gawang. Tapi, bola malah menghantam punggung rekan setimnya, Daniel Agger, dan memantul masuk ke gawang.
“Saat itu saya hanya berpikir, ‘ini tak mungkin terjadi,”’ ujar Poulsen .
Gol itu sangat krusial karena mengubah jalannya pertandingan. Denmark yang sempat membuat Belanda frustrasi dengan pertahanannya yang solid di babak pertama, terpaksa meningkatkan tekanan untuk mengejar ketertinggalan.
Akibatnya, pertahanan tim Dunamit menjadi lebih terbuka dan kembali kebobolan oleh gol Dirk Kuyt di menit ke-85.
Menariknya, Poulsen terlihat tersenyum usai insiden itu dan tak menunjukkan tanda-tanda penyesalan. Tapi, pemain berusia 25 tahun yang bermain untuk klub Belanda, AZ Alkmaar, itu menolak tuduhan dirinya tak menganggap serius gol bunuh diri tersebut.
“Tentu saja saya menanggapinya dengan serius. Tapi, apa yang bisa saya lakukan?” katanya. “Saya bisa saja menangis dan kemudian mereka boleh mengirim saya pulang. Tapi, bukan itu masalahnya.”
“You have to admit when it’s your fault and today it was my mistake but I need to go forward.”
Kekalahan 0-2 dari Belanda itu merupakan pertandingan ke-6 Poulsen bersama timnas Denmark.
Pelatih Denmark, Morten Olsen, pun tak menyalahkan Poulsen atak gol bunuh diri itu. Mantan pemain nasional Denmark di era 1970-an dan 1980-an ini bahkan terlihat merangkul Poulsen seusai pertandingan.
“Saya bilang kepadanya bahwa hal itu juga pernah sekali saya alami dalam karir saya. Ia harus melupakannya dan ia harus memandang ke depan.”
AP | A. RIJAL