Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dunga Pilih Prestasi Ketimbang Atraksi

image-gnews
Carlos Dunga. AP/Andre Penner
Carlos Dunga. AP/Andre Penner
Iklan
TEMPO Interaktif-- @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } -->,  Johannesburg – Tindakan Brasil meninggalkan tradisi sepakbola cantik menuju sepakbola pragmatis telah membuahkan hasil kata pelatih Carlos Dunga, Senin (14/6).

Menurut pelatih berusia 46 tahun itu, sejak 1989 sepakbola Brasil telah berubah menjadi tak terlalu artistik dan lebih bergaya Eropa. Dunga sendiri terlibat langsung dalam transisi itu.

“Di Brasil, orang-orang selalu berkata bahwa kami tak lagi memainkan sepakbola indah,” kata Dunga dalam jumpa pers jelang duel pertama Grup G lawan Korea Utara yang akan digelar di Ellis Park, Selasa (15/6).

“Tapi, ada satu poin yang ingin saya tunjukkan: Pada 1989, Brasil tak pernah meraih Copa America selama 30 atau 40 tahun dan gagal merebut Piala Dunia selama 20 tahun.

“Tapi, sejak tahun itu, kami telah memenangi Piala Dunia 1994, menjadi runner-up pada 1998, merebut Piala Dunia lagi pada 2002, Copa America pada 1989, plus empat lainnya (1997, 1999, 2004, 2007)…”

“Saya melihat tingkat kehadiran penonton pada pertandingan Brasil terus bertambah termasuk anak-anak muda di bawah usia 40.

“Setiap orang punya selera masing-masing dan itu berhak mengungkapkan bagaimana ia ingin timnya bermain. Saya sendiri suka kemenangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sepakbola Brasil sempat dinilai mengalami krisis identitas sejak 1982 ketika mereka menjadi salah satu tim dengan permainan paling indah di Piala Dunia yang gagal menjadi juara.

Kegagaln serupa terjadi pada 1986 sehingga sepakbola Brasil yang dikenal dengan sebutan “jogo bonito” (Permainan Cantik) mulai dipertanyakan.

Brasil pun mengubah gaya mereka sepenuhnya pada Piala Dunia 1990 di mana menjadi salah satu pilar. Tapi, mereka dihentikan tuan rumah Italia di putaran kedua dan Dunga pun jadi kambing hitam atas kegagalan itu.

Dunga langsung bangkit dan menjadi kapten Brasil di Piala Dunia 1994 dan 1998 di mana mereka jad juara dan runner-up. Ia kemudian jadi pelatih seusai Piala Dunia 2006 dan langsung mempersembahkan Copa America 2007 dan Piala Konfederasi 2009.

Permainan Brasil memang tetap atraktif dalam beberapa Piala Dunia terakhir dibanding tim-tim lainnya. Tapi, mereka tak pernah mencapai level penampilan di Piala Dunia 1982 dari segi kualitas.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.