Piala Dunia 2010 identik dengan vuvuzela. Hampir semua orang meniupkan terompet yang bisa menimbulkan 130 desibel suara atau setara dengan 100 gergaji mesin. Bukan hanya di stadion ketika pertandingan bola digelar, tapi juga di jalan-jalan.
Kapten tim nasional Prancis Patrice Evra termasuk orang yang terganggu bunyi vuvuzela yang mirip ribuan lebah. “Gara-gara vuvuzela, kami tidak bisa tidur di malam hari. Bahkan orang-orang sudah mulai kemabali meniupkannya pukul 6 pagi.” kata pemain Manchester United ini.
Evra tidak sendiri, penyerang Portugal Cristiano Ronaldo juga merasa terganggu. Ia mengaku sulit berkonsentrasi bila mendengar vuvuzela. Bintang Argentina yang juga pemain terbaik dunia pun sama. Dia mengatakan rasanya seperti tuli.
Adapun penyerang Spanyol, David Villa yang pernah merasakan vuvuzela dalam piala konfederasi mengatakan sulit berkomunikasi. “Walau hanya berjarak 10 meter, kamu tidak akan bisa berkomunikasi dengan rekan setim,” katanya.
Sejumlah stasiun televisi juga memprotes bisingnya vuvuzela. “Di Prancis, hampir seluruh penonton marah, mereka terganggu dengan suara vuvuzela,” kata produser olahraga TF1 Philippe Kaufmann.
Namun, FIFA dan Blatter bergeming dengan protes ini. Sejak awal mereka membela penggunaan vuvuzela saat uji coba perhelatan piala Konfederasi di Afrika Selatan tahun lalu.
FIFA hanya punya satu permintaan bagi para suporter: Jangan meniup vuvuzela saat lagu nasional berkumandag. Pada pertandingan Itali dengan Paraguay tadi, panitia memberi pengumuman agar vuvuzela dihentikan sementara.
AP I BBC I SKY NEWS I POERNOMO G RIDHO