Brasil tampak kesulitan menembus ketatnya pertahanan Korea Utara di babak pertama. Tapi, mereka berhasil mencetak gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan.
“Semua ini tentang efisiensi,” ujar Dunga, mantan gelandang petarung yang membangun Brasil dengan caranya sendiri termasuk dengan hanya memasukkan empat striker top dalam daftar 23 pemain yang diboyongnya ke Afrika Selatan.
“Semua tim harus efisien dalam menyerang dan bertahan. Tanpa semua itu, kita tak akan bisa sampai ke mana pun.”
Sejak ditangani Dunga, Brasil lebih sering meraih kemenangan dalam pertandingan di mana mereka ditekan oleh lawan dan semua itu berkat kehebatan individu para pemain dan mereka sangat bergantung pada serangan balik dan bola-bola mati untuk mencetak gol.
“Ketika kita berhadapan dengan tim yang menyerang, kita akan menciptakan lebih banyak ruang,” ujar Dunga.
“Ketika mereka tertutup sepenuhnya, menjadi lebih sulit untuk bermain dengan serangan balik dan kita terpaksa terus menekan.”
Terlepas dari pujian terhadap efisiensi pasukannya, Dunga tak menampik bahwa Brasil masih harus meningkatkan permainan mereka.
“Di awal pertandingan kami mengalirkan bola dari satu sisi lapangan ke sisi lain. Saya puas dengan kemenangan ini, tapi saya ingin lebih, saya ingin kami mencetak lebih banyak gol.”
REUTERS | A. RIJAL