Menurut Agung, pada hari-hari biasa sebelum dimulainya ajang perebutan piala dunia sepak bola, PMI Surabaya bisa mendapatkan 250 hingga 300 kantong darah. Namun saat ini setiap hari tak lebih dari 200 kantong darah.
Penurunan jumlah pendonor yang menyumbangkan darahnya, kata Agung, kerap terjadi setiap ada perhelatan besar ajang pertandingan olah raga yang disiarkan secara langsung di televisi pada malam hari. Tak hanya piala dunia, beberapa event, seperti final Liga Champion maupun perhelatan olimpiade, juga membuat jumlah pendonor darah menurun.
Agar kegiatan donor darah tidak terus menurun, PMI Surabaya memberikan kupon nonton bareng piala dunia secara gratis bagi mereka yang masih bersedia mendonorkan darahnya. "Tiap malam kami sediakan televisi layar lebar di halaman PMI untuk nonton bareng," tutur Agung.
Ketua Forum Komunikasi Dermawan Darah (Fokuswanda) Jawa Timur Ang Herman menjelaskan, penurunan aktivitas donor darah tidak hanya terjadi di Surabaya, tapi juga di berbagai daerah lainnya di Jawa Timur. Di masing-masing daerah penurunan mencapai 30 persen.
Pada hari biasa, kata Herman, seluruh PMI maupun rumah sakit di Jawa Timur bisa menghasilkan sekitar 500 kantung darah. Namun saat ini hanya 300 kantung darah. "Padahal kebutuhan darah masih tetap tinggi," ucapnya.
Baca Juga:
Fokuswanda mendukung upaya PMI Surabaya menggelar nonton bareng ajang piala dunia agar persediaan darah tetap tinggi sehingga bisa memenuhi kebutuhan darah. ROHMAN TAUFIQ.