Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Argentina Vs Korea Selatan: Faktor Messi  

image-gnews
Diego Maradona (kanan) dan Lionel Messi. AP/Eduardo Di Baia
Diego Maradona (kanan) dan Lionel Messi. AP/Eduardo Di Baia
Iklan
TEMPO Interaktif,  Ini adalah saat yang tepat bagi Argentina mempertontonkan penampilan terbaiknya ketika menghadapi Korea Selatan di Stadion Soccer City, Johannesburg, malam ini. Pada partai pertama melawan Nigeria, pasukan Diego Maradona itu tidak mampu mengeluarkan seluruh kemampuan. Argentina tampil mengecewakan. Kerja sama antarlini masih belum tereksplorasi secara penuh. Satu-satunya warna bagi permainan Tim Tango--meski menang 1-0 atas Nigeria--hanyalah Lionel Messi.

Saya bisa memaklumi mengapa Argentina tidak agresif dan hanya bisa meraih kemenangan tipis 1-0 di pertandingan pertama melawan Nigeria. Saya pun bisa memahami pertandingan pertama di Piala Dunia bagi kebanyakan tim memang sulit. Juga bagi Argentina. Tim Tango masih menjajaki dan beradaptasi dengan atmosfer turnamen. Tapi, setelah pertandingan pertama, biasanya tim bisa bermain lepas.

Kalaupun Argentina bisa bermain lepas dalam pertandingan ini, permainannya tetap masih akan bertumpu pada seorang Messi. Benar bahwa teknik individu pemain Argentina jauh lebih bagus dibanding para pemain Korea Selatan. Tapi, dari sekian banyak pemain bertalenta itu, Argentina masih selalu bergantung pada Messi. Inilah yang membedakan dengan permainan Korea Selatan.

Bagi saya, organisasi permainan Korea Selatan lebih baik dibanding Argentina. Korea Selatan mempunyai cara bermain yang sistematis dan pertahanan mereka solid. Satu lagi keampuhan Tim Negeri Ginseng adalah serangan baliknya yang sangat cepat dan berbahaya. Serangan balik itu sudah terbukti sewaktu Park Ji-sung, kapten Korea Selatan yang membela Manchester United, mencetak gol ke gawang Yunani dalam pertandingan pertamanya.

Serangan balik itulah yang harus diwaspadai Argentina. Saya yakin Maradona memahami bahwa ancaman terbesar dari Korea Selatan adalah serangan-serangan balik yang sangat cepat itu. Di luar itu, Argentina dengan sumber daya pemainnya yang jauh di atas Korea Selatan akan mampu meredam perlawanan Park Ji-sung dan kawan-kawan.

Secara keseluruhan, Argentina akan mengandalkan ketajaman para pemain depannya menghadapi Korea Selatan. Messi, Carlos Tevez, Gonzalo Higuain, juga Diego Milito adalah top scorer di klub masing-masing. Mereka tersebar sekaligus memberi pengaruh di Liga Spanyol, Liga Inggris, dan Liga Italia.

Dengan para penyerang seperti itu, Korea Selatan akan lebih mewaspadai Messi daripada yang lain. Dan di sinilah letak bahaya yang mengancam Korea Selatan. Messi memang harus dihentikan setidaknya oleh tiga pemain. Tapi, ketika para pemain Korea Selatan hanya berfokus kepada Messi, pergerakan pemain yang lain akan menjadi lebih bebas. Pemain sekaliber Tevez, Higuain, dan Milito tak akan kesulitan membobol gawang lawan jika posisi mereka bebas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di luar ketajaman para pemain depan, Argentina, menurut saya, belum layak mendapat julukan tim super. Kelemahan utamanya adalah di lini tengah. Saya tidak bisa memahami jalan pikiran Maradona yang tidak memanggil Esteban Cambiasso. Pemain Inter Milan itu, menurut saya, adalah gelandang bertahan terbaik Argentina saat ini. Ketika Cambiasso tidak ikut ke Afrika Selatan, Argentina hanya bisa mengandalkan Javier Mascherano dan Juan Sebastian Veron.

Meski berpengalaman, Veron sudah terlalu tua dan tidak berkontribusi banyak pada tim. Adapun Mascherano tidak punya mentalitas juara sebaik Cambiasso. Dengan lini tengah seperti itu, Argentina memang masih bisa mengatasi Korea Selatan. Tapi kelak, dalam babak-babak penting sejak perempat final, lini tengah yang rapuh ini akan menjadi masalah bagi Argentina.

Argentina, jika lolos, pasti juga akan bertemu dengan tim-tim besar. Menghadapi tim-tim raksasa, seperti Inggris, Brasil, Spanyol, Italia, dan Jerman, pasukan Maradona akan kesulitan jika hanya mengandalkan Veron dan Mascherano di lini tengah. Dan, tanpa dukungan kuat dari lini tengah, Messi juga tidak akan bisa berbuat banyak menerjang pertahanan lawan.

Djoko Malis Mustafa Pemain Nasional (1976-1978)
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.