TEMPO Interaktif, Jakarta - Selama piala dunia berlangsung, rumah rumah Vitri Cahyaningsih, 46 tahun di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, heboh. Nyonya Andi Alfian Mallarangeng ini harus pontang-panting meminta pembantu di rumahnya mematikan enam weker yang berbunyi serentak setelah subuh.
"Setiap pagi, ada enam weker berbunyi histeris membangunkan kami yang ketiduran lelap usai begadang nonton bola," kata Pemimpin Umum Majalah Kriya Indonesia Craft. Enam weker tersebut, satu di kamarnya, dua di kamar anak, satu di ruang keluarga, sisanya di kamar pembantu hingga sopir.
Diakui Vitri, sang suami yang Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tidak merasa pusing atau kebisingan. Justru dia merasa senang, karena bunyi semua weker menjadi alarm penting untuk membangunkan semua orang, supaya langsung aktif pada tugasnya. "Dia (Andi Alfian Mallarangeng) bilang, habis nonton bola boleh tidur. Tapi bangunnya harus fit dan bugar untuk mengerjakan semua tugas."
Kehebohan lain yang dialami alumni Jurusan Komunikasi Universitas Gadjah Mada ini, selama mendampingi suami bertugas, membuatnya harus rajin menemani nonton bola bareng di berbagai tempat. "Aku pulang dari subuh ke subuh, nemanin nonton bareng. Dan my favorit Brasil yes must winner. Gaya dan aksi lapangannya itu ndak nahan, sangat memukau," katanya.
HADRIANI P