Julio Cesar tak banyak mengeluarkan keringat saat Brasil menekuk Korea Utara 2-1 di laga pertama. Tapi, ia tahu situasinya bakal berbeda saat mereka berhadapan dengan Pantai Gading dan Portugal dalam dua laga tersisa.
“Mereka (Drogba dan Ronaldo) adalah dua pemain dengan gaya yang sangat berbeda,” ujar Julio Cesar, Jumat (18/6). “Tak diragukan lagi, saya bakal harus memberikan perhatian khusus terhadap keduanya.”
Brasil akan bermain melawan Pantai Gading di Johannesburg, Minggu (20/6) sebelum meladeni Portugal di Durban lima hari kemudian.
Julio Cesar mengatakan Ronaldo lebih piawai dan lebih komplit permainannya dibanding Drogba.
“Secara teknis, ia (Ronaldo) superior punya lebih banyak skill,” kata kiper Inter Milan tersebut. “Ia menembak dengan baik dan menyundul dengan baik pula.”
Mengenai Drogba, Julio Cesar menilai striker Chelsea itu sangat berbahaya saat berada dalam posisi untuk mencetak gol di mana ia jarang gagal menemukan sasaran.
“Ia cenderung berdiri di dalam kotak penalti dan tahu bagaimana menyelesaikan peluang,” ujar Julio Cesar.
Tapi, Julio Cesar menambahkan bahwa Drogba dan Ronaldo bisa sangat berbahaya saat melakukan tendangan bebas.
“Keduanya menendang bola dengan cara tertentu, kami harus hati-hati.”
Belum ada kepastian apakah Drogba bakal turun sbagai starter melawan Brasil , Minggu (20/6). Tapi, ia tampil sebagai pemain pengganti dengan memakai pelindung pada tangannya yang patah saat melawan Portugal di laga pertama.
Julio Cesar merasa Brazil punya modal untuk meredam Drogba, yang tak bisa berbuat banyak saat Chelsea kalah dari Inter Milan di babak 16 Besar Champions League musim lalu.
Tiga pilar barisan pertahanan Inter yang saat itu mematikan Drogba, Julio Cesar, bek kanan Maicon dan bek tengah Lucio, merupakan starter Brasil di Afrika Selatan.
“Lucio sepenuhnya menguasai Drogba di laga pertama (Chelsea lawan Inter),” kata Julio Cesar.
Julio Cesar kemudian mengomentari sejumlah blunder yang dilakukan beberapa kiper di Piala Dunia kali ini dengan menyebut itu hal yang normal.
Ia sendiri mengaku tak khawatir bakal melakukan kesalahan bermain dalam cuaca dingin di Afrika Selatan. Suhu udara bahkan sempat sangat dingin mencapai 1 derajat Celsius pada laga Brasil lawan Korea Utara di Ellis Park.
“Saat itu sangat dingin,” aku Julio Cesar . “Saya telah meminta mereka (ofisial tim) untuk membelikan saya beberapa pakaian tambahan untuk laga berikutnya.
“Saat itu bola jarang datang kepada saya, jadi situasinya menjadi lebih berat. Dan, satu-satunya bola yang datang kepada saya masuk ke gawang, jadi saya tak senang dengan itu dan seluruh barisan pertahanan juga kesal.”
REUTERS | A. RIJAL