Menurut Tovey, Afrika Selatan seharusnya bermain dengan dua striker di lini depan dalam laga itu dan bukan memasang formasi 4-5-1. Dengan kekalahan itu Bafana Bafana terancam jadi tuan rumah pertam yang tersingkir di putaran pertama Piala Dunia.
Afrika Selatan harus mengalahkan Prancis di laga terakhir Grup A untuk tetap memiliki peluang bertahan di turnamen ini.
“Saya sangat kecewa dengan penampilan mereka,” ujar Tovey, Jumat (18/6). “Dalam laga pertama (melawan Meksiko) kami bermain baik di babak kedua dan itu saja.Kami hanya bermain separuh di turnamen ini.”
Tovey yang kini berusia 48 tahun sempat 52 kali memperkuat Afrika Selatan dan membantu tim itu merebut Piala Afrika 1996. Kini, ia bekerja sebagai komentator di sebuah stasiun televisi Afrika Selatan selama Piala Dunia.
“Saya pikir kami tak memasang formasi yang tepat (melawan Uruguay). Kami seharusnya bermain dengan dua striker di lini depan. Kami tak punya gelandang yang tepat untuk bermain dengan striker tunggal.”
Tovey mengatakan striker Katlego Mphela tak mendapat banyak bola dan gelandang Steven Pienaar cenderung ke belakang bukan seperti biasanya.
Mphela sendiri sempat mengakui, Kamis (17/6), bahwa dirinya kelaparan bola.
Tovey yang kini melatih klub Afrika Selatan, Amazulu, mengusulkan sejumlah perubahan termasuk menurunkan striker Bernard Parker untuk mempertajam serangan melawan Prancis.
Ia juga menyerukan agar publik Afrika Selatan tak menyurutkan antusiasme mereka terhadap Piala Dunia jika tim tuan rumah tereliminasi.
“Kami tengah menggelar turnamen yang menyenangkan dan kami harus bangga akan itu. Bangsa ini harus terus mendukung turnamen ini.”
AP | A. RIJAL