Amerika yang tertinggal 2 gol di babak pertama berhasil bangkit untuk menyamakan delapan menit jelang bubaran. Sam's Army bahkan sempat memperoleh gol ketiga yang dijaringkan Maurice Edu di menit ke-85 memanfaatkan sebuah tendangan bebas, tapi wasit menganulirnya.
“Sejujurnya, saya pikir dalam situasi bola mati itu yang lebih banyak terjadi adalah para pemain Slovenia yang menahan para pemain kami,” kata pelatih Bob Bradley.
“Bahkan ada seorang pemain yang merangkul Michael (Bradley), Michael berusaha melepaskan diri dan wasit menganggapnya pelanggaran. Saya tidak tahu apakah perkiraan itu akurat. Tapi, itu hanya salah satu versi.”
“Sda momen-momen di mana kita merasa frustrasi karena kita mereka situasinya tak ditangani dengan tepat 100 persen atau secara adil. Tapi, begitulah sebuah pertandingan terkadang berjalan. Kita harsu melangkah maju.”
Gelandang Landon Donovan mengaku berkali-kali meminta penjelasan kepada wasit Koman Coulibaly dari Mali tentang keputusannya menganulir gol tersebut. Tapi, tak pernah ada jawaban.
“Saya menduga ada pelanggaran. Itu bisa saja offside. Kami bertanya kepada dia di mana pelanggaran itu terjadi, tapi ia tak menjawab. Saya tak tahu apa yang Anda pikirkan tentang keputusan itu.
“Sejujurnya, saya tak tahu seberapa lancar ia (wasit) berbahasa Inggris. Ketika kami terus-terusan bertanya kepadanya, ia tak mempedulikan kami,” aku Donovan.
“Kami tim terbaik di babak kedua, kami mencetak tiga gol dan saya akan sangat tertarik untuk mengetahui apa yang membuat wasit menganulir gol terakhir. Menurut saya, kami seharusnya memimpin 3-2,” tambah Clint Dempsey.
“Kami kecewa kami tak meraih kemenangan saat kami mencetak tiga gol.”
AP | A. RIJAL