TEMPO Interaktif, London: Kegagalan Inggris pada dua laga awal di Piala Dunia Afrika Selatan mungkin ada hubungannya dengan Jabulani. Koran The Daily Mirror melansir para bintang The Three Lions kehilangan kesempatan untuk berlatih menggunakan bola itu lantaran 25 bola yang dikirimkan ke FA hilang.
Adidas, pembuat Jabulani mengirimkan ciptaannya ke Wembley pada Februari lalu. Meski telah meneken bukti pengirimannya, FA mengaku tidak tahu ke mana bola itu bisa tidak sampai ke pihaknya. Ini berarti skuad Fabio Capello hanya berlatih menggunakan Jabulani ketika memutsakan latihannya jelang tampil di Afsel di Austria.
Keadaan itu kontras dengan yang dialami Aljazair. Terhitung, anak-anak Rubah Gurun telah berlatih menggunakan Jabulani selama sebulan dan bahkan meminta tambahan bola pada Maret untuk membantu membiasakan para pemain berlatih.
Capello sebelumnya mencap Jabulani sebagai bola terburuk yang pernah dilihat sepanjang kariernya. Kecaman senada dilontarkan kiper Robert Green yang menyalahkan bola itu setelah melakukan blunder fatal ketika gagal mengatisipasi sepakan gelandang Amerika Serikat Clint Dempsey.
Menurut peraturan FIFA, 32 tim yang akan tampil di Afsel mendapat suplai Jabulani sejak Februari lalu. Bahkan Slovenia dan Swiss, bersama Aljazair telah meminta Adidas untuk mendapatkan tambahan bola.
Adidas juga telah mempresentasikan produknya kepada para pelatih dengan memberikan keterangan singkat tentang bagaimana bola ini beraksi dalam acara uji coba dalam sebuah seminar di Sun City pada Februari lalu. “Asosiasi Sepak Bola dari 32 negara yang berkompetisi di Piala Dunia dikirimkan 25 bola pada Februari lalu. Kami telah mengirimkan 25 bola buat Inggris ke Stadion Wembley pada Februari lalu,” kata juru bicara Adidas yang dikutip The Mirror, Sabtu (19/6).
Jabulani dipakai di PIala Afrika Januari lalu dan tidak ada keluhan yang diterima Adidas ketika itu.
GOAL | BAGUS WIJANARKO