Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memilih Timnas Tak Selalu Mudah

image-gnews
Cacau merayakan golnya ke gawang Australia. AP/Gero Breloer
Cacau merayakan golnya ke gawang Australia. AP/Gero Breloer
Iklan
TEMPO Interaktif , Johannesburg – Nasionalisme merupakan barang yang unik di Piala Dunia. Ketika ebanyakan pemain membela negara kelahiran mereka, sebagian lainnya justru bertindak mirip duta besar PBB dengan alasan berbeda.

Satu Boateng (Jerome) memperkuat Jerman sementara Boateng lainnya (Derek dan Kevin Prince) membela Ghana. Pemain Aljazair, Hassan Yebda, pernah memenangi Kejuaraan Dunia U-17 bersama Prancis. Stuart Holden lahir di Skotlandia dan masih memegang paspor Inggris Raya, tapi ia bermain untuk Amerika Serikat.

“Pindah ke Amerika di usia 10 tahun dan melebur dengan kebudayaan setempat, saya merasa diri saya sebagai orang Amerika. Tentu saja, saya masih punya tradisi dan kebudayaan Skotlandia yang tak akan pernah saya lupakan,” aku Holden. “Tapi, membela Amerika di Piala Dunia adalah sesuatu yang membuat saya bangga dan akan saya bawa sepanjang hidup saya.”

Berpindah nasionalisme bukan barang baru dalam olahraga, khususnya sepakbola. Joe Gaetjens yang mencetak satu-satunya gol Amerika ke gawang Inggris d Piala Dunia 1950 berasal dari Haiti.

Alfredo di Stefano, salah seorang legenda sepakbola, bahkan pernah memperkuat tiga negara berbeda, Spanyol, Kolombia dan tanah kelahirannya, Argentina. Ferenc Puskas, pemain Hongaria yang paling menonjol dalam skuad “Magical Magyars,” menyudahi karir internasionalnya bersama Spanyol.

Meski telah diperketat, aturan kewarganegaraan dalam sepakbola tetap lebih longgar ketimbang di Olimpiade. FIFA membolehkan para pemain dengan dua kewarganegaraan untuk memilih timnas mereka pada usia berapa pun selama belum pernah tampil di partai resmi (Piala Dunia atau Kejuaraan Eropa) bersama salah satu timnas senior.

Artinya, pemain seperti Holden sudah tak mungkin pindah memperkuat negara kelahirannya, Skotlandia. Tapi, pemain Ghana kelahiran Berlin, Kevin-Prince Boateng, diperbolehkan memperkuat negara leluhurnya di Piala Dunia kali ini karena sebelumnya ia hanya pernah memperkuat timnas yunior Jerman.

Sejumlah kritikus menyebut dalam urusan nasionalisme ini para pemain dan timnas seperti berbelanja di mana mereka memilih mana yang terbaik buat kepentingan mereka sendiri.

Tuidingan itu ada benarnya. Kesempatan tampil di Piala Dunia akan lebih mudah didapat jika kita tumbuh di Denmark, daripada di Brasil yang sarat dengan pemain berbakat.

Sebaliknya, timnas tertentu akan berusaha menggaet para pemain berkualitas yang punya hubungan dengan negara mereka, dengan berbagai cara, demi lolos ke Piala Dunia.

Maklum, tampil di Piala Dunia bukan hanya mendatangkan kebanggaan, tapi juga bisa menghasilkan banyak uang. Di Piala Dunia kali ini masing-masing tim peserta bakal mendapatkan minimal 9 juta dolar AS.

“Ini sebuah bisnis,” ujar mantan bek timnas Amerika, Marcelo Balboa, yang mengakui dirinya akan kesulitan memilih jika ketika itu Argentina, negara kelahiran ayahnya, berminat terhadap dirinya sebelum ia memperkuat The Sam's Army. “Opsi dan aturan memang tidak dilanggar, hanya dicari-cari celahnya.”

Tapi, tak semua pemain memilih timnas hanya lantaran pertimbangan prestasi atau ekonomi.

Cacau pindah ke Jerman dari negaranya, Brasil, untuk keluar dari kemiskinan, dan memperkuat timnas Jerman merupakan caranya membalas budi terhadap negara yang telah memberinya peningkatan kehidupan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal serup berlaku buat Mesut Oezil, gelandang Jerman berdarah Turki yang menegaskan kesetiaannya kepada Jerman tak pelru dipertanyakan. Kedua orang tuanya memang berkebangsaan Turki, tapi ia lahir di Jerman dan ia merasa sebagai bangsa Jerman.

Di pihak lain, Sebastien Bassong tak pernah kehilangan rasa nasionalismenya sebagai bangsa Kamerun meski lahir di Paris dan pernah memperkuat timnas yunior Prancis.

“Meskipun saya lahir di Prancis, jantung saya berdetak untuk The (Indomitable) Lions,” aku Bassong. “Tak pernah ada dua pilihan: Saya orang Kamerun.”

Kesetiaan Holden terhadap Amerika juga tak perlu diragukan. Ia lahir di Aberdeen, Skotlandia dan pindah ke Amerika pada usia 10 tahun mengikuti ayahnya tyang bekerja di Chevron. Holden pun langsung mengalami Amerikanisasi.

Skotlandia sempat punya minat terhadapnya, tapi Amerika lebih dulu menggaetnya. Ia mencatat 11 penampilan di timnas U-20 dan seharusnya ikut berlaga di Piala Dunia Yunior 2005 kalau saja saat itu sudah memiliki paspor Amerika.

Holden dan keluarganya baru mendapatkan kewarganegaraan Amerika pada 2006 dan ia menjadi bagian dari skuad Amerika di Olimpiade 2008 di Beijing.

Beberapa bulan kemudian, pelatih Amerika, Bob Bradley memanggilnya.

“Saya tak perlu memikirkan (panggilan) itu dua kali,” ujar Holden. “Ini keputusan yang saya buat dan tak akan pernah saya ubah.”

Keputusan seperti itu belum dibuat oleh adiknya, Euan Holden. Saat ini Euan bermain di klub Denmark, Vejle, dan kabarnya, ofisial Skotlandia tengah memantaunya.

“Saya tak akan menekannya untuk memilih satu atau yang lain,” kata Holden. “Saya akan senang bermain bersamanya (di timnas Amerika). Dan, jika saya harus melawannya (jika Euan memilih timnas Skotlandia), saya akan menghajarnya.”

AP | A. RIJAL

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.