TEMPO Interaktif, Pretoria: Pelatih Denmark Martin Olsen memuji barisan pertahanan timnya setelah memetik kemenangan 2-1 dari Kamerun pada laga kedua Grup E di Pretoria. Namun, pelatih 60 tahun itu meminta Danish Dynamite untuk meningkatkan performanya jika masih ingin bertahan di Piala Dunia Afrika Selatan.
Bintang Kamerun Samuel Eto’o mengungguli timnya lebih dulu (10) setelah memanfaatkan blunder Christian Poulsen. Denmark melawan dengan mengemas dua gol lewat Dennis Rommedahl (33) dan Nicklas Bendtner yang menutup kemenangan timnya (66).
Menang, Denmark harus mengalahkan Jepang pada laga final grup untuk bergabung dengan juara pool Belanda yang telah lebih dulu memastikan tiket babak 16 besar. “Denmark tampil oke, kami berhasil mencetak dua gol. Jujur kami memang memulai permainan dengan tidak begitu baik, kami punya peluang emas untuk menciptakan gol lewat Rommedahl namun kami membuat kesalahan individu dan Kamerun bisa mengemas gol awal,” ujar Olsen.
“Kami berhasil memperlihatkan semangat bermain dan bangkit. Kami memperlihattkan kami memang menginginkan untiuk menang. Namun ada beberapa hal yang tidak ingin kami ulangi lagi,” tegasnya.
Daniel Agger, pemain terbaik dalam pertandingan punya pendapat lebih ekstrim. Ia kecewa Denmark tampil tak meyakinkan. “Pada babak pertama ini adalah performa terburuk Denmark setelah melakukannya sejak lama. Jika saja Kamerun tampil lebih mengiggit mereka bisa saja mencetak banyak gol. Kami pasti akan kalah,” ketus Agger.
“Kami terlalu banyak membuang peluang, kami tidak bermain sebagai tim, kami tidak bermain seperti jika kami memang ingin lolos. Performa kami tidak cukup,” Agger menegaskan.
AP | BAGUS WIJANARKO