Slovakia Vs Paraguay
Kekuatan yang Tersembunyi
Pertemuan Slovakia melawan Paraguay di Stadion Free State, Bloemfontein, malam ini, bakal menjadi sebuah catatan baru buat sejarah sepak bola dunia. Saya katakan sejarah karena pertandingan ini merupakan pertemuan pertama mereka. Dan tentu saja saya kesulitan meraba kekuatan kedua tim itu.
Lepas dari itu semua, lolosnya kedua tim ke Afrika Selatan sudah menarik. Buat Slovakia, sungguh luar biasa. Ini merupakan pertama kali mereka tampil di putaran final Piala Dunia setelah "berpisah" dari Republik Cek pada 1993.
Saya pantas memberikan apresiasi buat pelatih dan pemain yang berperan dalam tugas mulia ini, sekalipun di babak kualifikasi lawan-lawan mereka relatif ringan (Grup II Eropa: Slovenia, Republik Cek, Irlandia Utara, San Marino, dan Polandia).
Paraguay juga menarik. Ini merupakan pertama kali mereka menempati posisi tiga kualifikasi Amerika Selatan. Lebih dari itu, Paraguay mampu mencapai jumlah nilai 33 untuk pertama kali dalam sejarahnya. Sehingga animo dan harapan masyarakat Guarani terhadap Paraguay sangat tinggi di Piala Dunia kali ini.
Bicara materi kedua tim, ada hal yang sangat menarik. Kekuatan Slovakia terletak di lini tengah dan belakang. Di sini ada Martin Skyrtel (Liverpool), Stanislav Sestak (Bochum), Marek Hamsyk (Napoli), Jan Durica (Hannover 96), dan Robbert Vittek (Ankaragucu), yang pada partai pertama melawan Selandia Baru keluar sebagai Man of the Match.
Sebaliknya, kekuatan Paraguay ada di barisan penyerang dengan mengandalkan Roque Santa Cruz (Manchester City), Oscar Cardozo (Benfica), dan Nelson Valdez (Borussia Dortmund). Selain nama-nama di atas, masih ada nama Nelson Cabanas, yang secara tragis harus absen di Piala Dunia kali ini karena belum lama ini tewas ditembak di kepala di sebuah klub malam di negaranya sendiri. Cabanas punya peran besar dalam meloloskan Paraguay ke Afrika dengan tampil sebagai pencetak gol terbanyak di babak kualifikasi zona Amerika Selatan.
Berkaca pada partai pertama kedua tim, apa yang dilakukan Paraguay adalah sebuah prestasi yang luar biasa dengan menahan imbang juara bertahan Italia.
Menghadapi Slovakia pada partai kedua Grup F, Paraguay harus lebih agresif.
Sebaliknya Slovakia--setelah gagal mengalahkan tim lemah Selandia Baru--tidak ada pilihan lain selain mengalahkan Paraguay. Di partai terakhir, Slovakia menghadapi Italia, yang tentu saja ingin menjaga posisi sebagai juara grup atau lolos ke babak berikutnya.
Adalah sebuah kerugian besar bagi Slovakia ketika bermain imbang dengan Selandia Baru. Rugi karena Selandia Baru sudah pasti akan menjadi incaran Paraguay dan Italia sebagai target untuk mendapat nilai penuh dan jumlah gol yang banyak untuk mengambil posisi juara grup.
Prediksi saya, pertandingan ini akan sangat menarik dari segi kepentingan kedua kesebelasan. Hanya, sayang sekali kedua tim tidak didukung materi pemain yang mampu menghibur. Apalagi cuaca dan bola Jabulani menjadi musuh utama buat pemain yang punya kemampuan terbatas.
Dari sisi logika, pada partai Slovakia melawan Paraguay sudah pasti nilai tiga akan jatuh di tangan Paraguay karena kekuatan penyerang, agresivitas bermain, dan kukuhnya lini belakang lebih merata dibanding Slovakia.
Grafik tim-tim Amerika Selatan sangat positif. Brasil, Cile, Paraguay, Argentina, dan Uruguay mampu melaju dengan mulus. Apakah Paraguay akan mempertahankan rekor Amerika Latin ini?
Paraguay jangan over confidence karena mampu menahan juara bertahan Italia pada partai perdana. Sangat mungkin Slovakia melakukan sebuah kejutan dan meraih kemenangan. Saya secara pribadi menjagokan Paraguay dengan skor tipis. Tapi bila jujur, ada sedikit kekhawatiran terhadap kebangkitan Slovakia, dan di mata saya kekuatan Slovakia masih tersembunyi.
Jacksen F. Tiago, Pelatih Persipura Jayapura