Datang sebagai tim favorit, Brasil harus bekerja keras menghadapi permainan ultra-defensif yang diperagakan Korea Utara di pertandingan pertama, Selasa kemarin. Meski menang 2-1, selecao dinilai masih belum tampil maksimal. Namun dengan lawan yang bermain lebih menyerang, Brasil bakal dapat lawan seimbang.
"Kami pikir mereka tidak akan banyak bertahan (seperti Korea)," kata striker Robinho tentang Pantai Gading. "Ini adalah tantangan yang sangat berat ketika lawan hanya bertahan."
Pantai Gading membuka turnamen dengan hasil 0-0 melawan Portugal. Pada pertandingan itu Didier Drogba, yang patah lengan kanannya dalam pertandingan uji coba melawan Jepang sebelum Piala Dunia, masuk sebagai pengganti pada menit 66. Tapi kali ini pelatih Sven Goran Eriksson sepertinya akan memainkan striker Chelsea itu sejak awal.
Meski sempat menjadi kontroversi karena FIFA mengijinkan Drogba bermain dengan pelindung, kiper Brasil Julio Cesar tetap berpendapat Drogba adalah pemain berbahaya. Kiper Inter itu memang pernah berhadapan dengan Drogba di Liga Champions. Untungnya, bek Maicon dan Lucio, juga tampil di pertandingan ini.
"Lucio sepenuhnya mendominasi Drogba pada pertandingan pertama (Liga Champions)," kata Julio Cesar.
Brasil punya modal. Mereka tak pernah kalah di lima pertemuan dengan tim Afrika -- Zaire (1974), Aljazair (1986), Kamerun (1994), Maroko (1998) dan Ghana (2006) -- serta tak pernah kebobolan.
Tapi lawan mereka adalah The Elephants, julukan Pantai Gading, yang siap memperbaiki rekor mereka di Piala Dunia. Empat tahun lalu mereka juga begabung dengan "Grup Maut" dan tereliminasi setelah kalah dari Argentina dan Belanda di dua laga perdana.
Eriksson memberikan indikasi bakal memainkan Drogba sejak awal. "Tidak akan jadi kejutan jika Drogba bermain sejak awal menghadapi Brasil. Dia tampil 25 menit melawan Portugal, dan semuanya baik-baik saja," kata pelatih Swedia itu.
Gelandang Salomon Kalou mengatakan mereka akan mengadopsi gaya Korea Utara yang tampil efektif saat kalah tipis dari Brasil. "Korea Utara bertahan dengan baik dan membuat Brasil kerepotan. Mereka bisa menjadi contoh yang baik," kata pemain 24 tahun itu. "Laga tersulit masih ada di depan kami, yaitu berusaha dan mengambil tiga angka dari Brasil."
REUTERS | FIFA.COM | RAJU FEBRIAN