TEMPO Interaktif, Johannesburg: Aktivitas seks bagi sebagian tim tabu dilakukan khususnya pada ajang Piala Dunia 2010. Namun itu tak berlaku buat pasukan Diego Maradona: Argentina. Sepanjang tak melakukannya pada pukul 2 hari dan ditemani gelembung soda sampanye para pemain bebas menjalankan syahwatnya.
Aktivitas seks ketika berlangsungnya turnamen seperti Piala Dunia terus menjadi debat panas. Apakah seks mengganggu ataukah justru menjadi ajang bagi para pemain membantu menghilangkan ketegangan dan tensi pada pesta akbar bola empat tahunan?
Polemik itu mengemuka di Piala Dunia Afrika Selatan pekan ini ketika Koran Inggris mengatakan kehadiran pacar kiper Spanyol Iker Casillas menjadi biang keladi kekalahan 1-0 La Furia Roja dari Swiss. Keadaan itu tak berlaku di tim Argentina yang menerapkan kebijakan membebaskan para pemainnya untuk bercinta.
Lolosnya Abiceleste ke babak 16 besar diklaim “upah” dari bebasnya para pemain melakukan aktivitas seks. “Seks bukan masalah di tim Argentina. Ini baru bermasalah jika mereka (pemain) melakukannya di pagi hari dengan ditemani sebotol sampanye,” tegas dokter tim Argentina, Donato Vilani sebelum Diego Maradona dan kawan-kawannya bertolak ke Afsel.
Seks memang menjadi pelipur lara para pemain Argentina. Itu terjadi ketika tim sukses meraih gelar kedua di Piala Dunia 1986. Carlos Bilardo, pelatih tim ketika itu mengatakan aktivitas seks dibebaskan kepada setiap pemain sepanjang “wanitanya yang bekerja keras.”
Kebijakan membebaskan seks bagi para pemain diberlakukan pada tim tuan rumah. Carlos Alberto Parreira, pelatih tim memberi lampu hijau kepada pemainnya untuk melakukan hubungan badan dengan istri maupun pacar.
“Kami tidak sedang berada di penjara atau kamp militer,” tegas Parreira sebelum Bafana Bafana membuka kampanyenya di Piala Dunia melawan Meksiko.
Keadaan yang sama dialami Brasil. Dunga mengatakan bahwa semangat di timnya tetap hidup dan akan terus hidup ketika seks tidak mendapat larangan. “Ketika para pemain seadng sendiri, mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau. Tidak semua orang menyukai seks atau anggur. Namun semua orang harus melakukan apapun yang mereka sukai,” tegas Dunga.
REUTERS | BAGUS WIJANARKO