Anelka dicoret dari skuad Les Bleus oleh Federasi Sepakbola Prancis (FFF) lantaran menghina pelatih Raymond Domenech pada laga melawan Meksiko Kamis lalu saat mereka kalah 0-2 dan ia menolak meminta maaf.
Setelah tim Prancis menolak berlatih, Domenech membacakan surat pernyataan dari para pemainnya yang menjelaskan protes mereka.
“Federasi Sepakbola Prancis tak pernah berusaha melindungi tim ini. Mereka mengambil keputusan hanya berdasarkan berita yang dimuat di media. Sebagai konsekuensinya, dan untuk menunjukkan penolakan kami terhadap keputusan yang telah diambil pihak federasi, semua pemain memutuskan untuk tak ambil bagian dalam sesi latihan hari ini.”
Aksi boykot para pemain itu mendorong direktur timnas Prancis, Jean-Louis Valentin, memutuskan untuk mengundurkan diri.
“Ini sebuah skandal terhadap bangsa Prancis, terhadap para generasi muda di sini. Ini skandal terhadap federasi dan timnas Prancis. Mereka tak mau berlatih. Ni tak bisa diterima,” kecam Valentin.
“Buat saya semuanya telah berakhir. Saya keluar dari federasi. Saya kesal dan jijik,” tambah Valentin yang terlihat meninggalkan tempat latihan.
Perselisihan terkini antara para pemain dan FFF tampak sulit untuk diperbaiki. Apalagi, selama ini ada kesan FFF menjauh dari timnas Prancis.
“FFF, atas nama presidennya, mengajukan permohonan maaf atas tindakan para pemain yang mewakili negara kami,” demikian bunyi pernyataan FFF.
Tim Prancis tiba di tempat latihan pada hari itu seperti biasa dan para pemain keluar bus untuk menyalami para fans, tapi Domenech dan kapten Patrice Evra tetap di dalam bus dan berdiskusi panjang.
Ketika Domenech dan Evra akhirnya keluar dari bus, pelatih fitness, Robert Duverne, berada di lapangan menempatkan sejumlah alat latihan. Evra kemudian terlibat adu mulut dengan Duverne hingga akhirnya dilerai oleh Domenech. Duverne kemudian pergi dengan membanting kartu akreditasinya ke lapangan.
Evra kemudian menyerahkan surat kepada petugas media dan para pemain masuk ke dalam bus dan menutup tirai jendela. Bus itu meninggalkan tempat latihan sesaat setelah Domenech menyampaikan pernyataannya di hadapan para wartawan.
“Sebagai sikap hormat kepada para fans yang telah datang untuk menyaksikan sesi latihan ini, kami memutuskan untuk menemui mereka,” ujar Domenech. “Masing-masing dari kami akan melakukan apa yang kami bisa, juga secara kolektif, untuk memastikan tim Prancis meraih kembali kehormatan pada laga Selasa malam (lawan Afrika Selatan) dengan penampilan bagus.”
Seusai menyampaikan pernyataannya Domenech mengucapkan 'selamat tinggal' dan berlalu tanpa mempedulikan pertanyaan para wartawan.
Prancis bermain imbang 0-0 dengan Uruguay pada laga perdana dan kalah 0-2 dari Meksiko di laga kedua. Prancis masih bisa lolos ke babak 16 Besar jika mereka menang atas tuan rumah Afrika Selatan di laga terakhir dan pada saat bersamaan Uruguay dan Meksiko tak bermain imbang.
Wakil presiden FFF, Christian Teinturier, terkejut dengan aksi boykot itu. Sebelumnya, ia pernah menentang keputusan FFF mempertahankan Domenech seusai Euro 2008 di mana Prancis tersingkir di babak penyisihan grup.
“Saya tak mengerti apa pun. Kami berada di dunia lain. Sepakbola Prancis tengah dalam bencana.”
AP | A. RIJAL