Nasib Prancis di Piala Dunia kali ini berada di ujung tanduk setelah para pemainnya menolak berlatih, Minggu (20/6), sebagai protes atas pencoretan Nicolas Anelka dari skuad Les Bleus lantaran menghina pelatih Raymond Domenech.
Hitzfeld, salah satu dari hanya tiga pelatih yang memenangi Champions League dengan dua klub berbeda, mengungkapkan apa yang akan dilakukannya jika dirinya berada dalam situasi seperti yang dialami Domenech.
"Saya akan mengatakan selamat tinggal kepada para pemain itu," kata Hitzfeld.
Pelatih berusia 61 tahun itu menambahkan: "Hal seperti itu tak pernah terjadi kepada saya sejauh ini.
"Pelatih dan para pemainnya harus berada di jalur yang sama. Jika tidak, itu artinya selamat tinggal, Saya akan mengatakan kepada mereka 'di sinilah jalur kita berpisah'.”
Tanggapan terhadap situasi di tim Prancis juga dilontarkan pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque, yang juga pernah menghukum Anelka saat ia melatih pemain itu di Real Madrid.
"Ketika ada pemain memberontak terhadap pelatihnya, saya tak percaya itu menunjukkan sepakbola dari sisi yang bagus," ujar Del Bosque.
"Kami, para pemain dan pelatih, adlah keluarga dalam sepakbola dan kami harus mewakili olahraga ini dengan cara terbaik. Saya ikut prihatin dengan apa yang telah terjadi (terhadap tim Prancis)."
Del Bosque menskors Anelka di Madrid selama 45 hari pada musim 1999/2000 lantaran striker itu menolak berlatih selama tiga hari. Anelka juga dijatuhi denda besar atas ulahnya itu.
"Saya masih ingat seorang pemain yang tetap berkelakuan baik meski pun kami punya perbedaan pendapat saat itu," aku Del Bosque.
AP | A. RIJAL