Kaka diusir keluar lapangan di menit ke-88 setelah mendapat kartu kuning kedua lantaran menyikut Abdelkader Keita. Pemain Pantai Gading itu mendramatisasi tindakan Kaka dengan menjatuhkan diri di lapangan sambil menutup muka dengan kedua tangannya.
Sebelumnya, Kaka sudah mendapat kartu kuning di menit ke-84 lantaran mendorong Yaya Toure.
Dengan akumulasi kartu kuning itu, Kaka dipastikan absen saat Brasil menghadapi Portugal dalam laga terakhir Jumat mendatang.
"Pengusiran Kaka sama sekali tak bisa dibenarkan. Ia mendapat pelanggaran, tapi ia yang dihukum. Pemain yang melakukan pelanggaran terhadap Kaka tak mendapat kartu kuning dan saya harus memberi selamat kepadanya," sindir Dunga.
"Kami ditempatkan dalam keraguan, apa yang harus kami lakukan agar tak mendapat kedua kartu kuning ini?
"Kami tak yakin siapa yang akan menggantikan Kaka di laga berikutnya, kami akan memikirkanya dalam beberapa hari ke depan."
Tapi, Kaka tak perlu terlalu kecewa karena ia masih bisa tampil di Piala Dunia setelah Brasil memastikan lolos ke 16 Besar berkat kemenangan atas Portugal.
Berbeda dengan Dunga, pelatih Pantai Gading, Sven-Goran Eriksson, justru menilai kartu kuning kedua buat Kaka memang pantas. Pelatih asal Swedia itu juga meminta tim Brasil tak banyak mengeluh karena Patai Gading lah yang lebih dirugikan oleh gol kedua Luis Fabiano yang berbau handball.
"Saya mendengar Brasil banyak mengeluh, tapi saya pikir mereka seharusnya tak begitu. Jauh lebih sulit menerima kenyataan Fabiano dibolehkan menggunakan tangannya (saat mencetak gol). Itu bukan sekali, tapi dua kali," tegas Eriksson.
"Mereka dibiarkan unggul 2 gol dan itu mengubah segalanya."
Meski begitu, mantan pelatih timnas Inggris dan Meksiko itu tak menampik Brasil memang punya potensi jadi juara di Afrika Selatan.
"Saya pikir Brasil bisa terus melaju, mereka punya kualitas terutama di pertahanan. Kita harus bermain nyaris sempurna untuk mengalahkan Brasil. Dalam segalanya mereka bagus, mereka sangat bagus."
AP | A. RIJAL