TEMPO Interaktif, Newcastle: Cinta tidak pernah mendasari hubungan Argentina dan Inggris. Pada 1982 kedua negara terlibat perang memperebutkan Pulau Malvinas, yang dimenangkan oleh Inggris. Rakyat Argentina yang sakit hati mendapat pelipur lara dengan membawa pulang Piala Dunia 1986 oleh pahlawan mereka Diego Maradona. Di ajang itu, sang kapten membalas tuntas kekalahan negaranya dengan gol paling kontroversial sepanjang sejarah Piala Dunia, dengan bantuan "Tangan Tuhan", dilanjutkan gol dengan melewati lima pemain Inggris.
Sejak itu kedua negara menjadi musuh bebuyutan di lapangan hijau. Namun di Piala Dunia kali ini sebagian fans Inggris berbalik mendukung Argentina. Jonas Gutierrez-lah penyebabnya.
Pemain sayap berusia 27 tahun ini merumput di Newcastle United di Inggris bagian utara. Walaupun minim tehnik, Jonas selalu ngotot di setiap partai yang dilakoninya. Geordies, sebutan bagi fans Newcastle, memujanya laksana dewa karena pemain kaliber internasional itu tetap membela klubnya saat terdegradasi pada 2009.
Jonas mengaku mendapat dukungan dari ribuan fans Newcastle yang datang ke Afrika Selatan. Di luar jadwal pertandingan Inggris, para penggemarnya menyempatkan diri memberi dukungan ke Argentina. "Saya tidak pernah mengira hal ini, ribuan Geordies mengadopsi Argentina sebagai tim kedua mereka," ujarnya di blog resmi klub, kemarin.
Jonas, yang bergeser jadi bek kanan di Tim Nasional Argentina, juga kebanjiran pesan. "Mereka minta saya membawa medali Piala Dunia ke Newcastle," katanya.
Mengenai pesan itu, Jonas merendah. Alasannya, perjalanan masih panjang. Namun dia menaruh harapan besar dengan Maradona, yang kini berperan sebagai pelatih, di sisi lapangan. "Maradona pemimpin besar, jika dia meminta melakukan sesuatu, kamu akan melakukannya untuk dia," katanya.
Fans Newcastle menaruh asa di pundak Jonas. "Jika Inggris tidak bisa memenangkan Piala Dunia ini, kami harap Argentina yang memenangkannya," tulis pengelola blog, "dan Gutierrez akan mendapat sambutan luar biasa di Tyneside, markas Newcastle."
NUFCBLOG | REZA M