TEMPO Interaktif, Johannesburg - Mantan bintang Prancis Zinedine Zidane dan mantan andalan Afrika Selatan Lucas Radabe melakukan keterangan pers bersama di Adidas Jabulani Center di Sandton Convention Center, Johannesburg, Senin (21/6).
Wartawan Tempo ikut hadir dala jumpa pers yang dihadiri lebih dari 100 wartawan itu. Berikut wawancara pers dengan Zidane.
Tanya: Bagaimana anda melihat penyelenggaraan Piala Dunia di Afrika Selatan ini?
Zidane: Ini pertama kali saya menghadiri Piala Dunia dalam posisi bukan pemain. Rasanya sedikit aneh. Tapi saya gembira berada di sini.
Bagaiman anda melihat gelaran turnamen ini oleh Afrika Selatan?
Saya katakana saya gembira bisa hadir di event ini. Ini hal bagus bagi Afrika Selatan, sebagai negara Afrika pertama yang bisa menggelar Piala Dunia. Ini langkah penting bagi negara Afrika lain yang akan mengikuti. Piala Dunia ini juga penting bagi pembangunan Afrika Selatan.
Bagaimana pandangan anda tentang kejutan-kejutan yang terjadi kali ini?
Saya perhatikan dalam Piala Dunia ini tak tepat lagi bagi kita untuk bicara tentang tim kecil. Sekarang ini tak ada lagi tim kecil. Juga tak ada tim besar yang tampil luar biasa.
Bagaimana anda melihat tampilan Afrika Selatan dan Prancis yang besok akan bertemu?
Afrika Selatan tampak memulai dengan meyakinkan tapi kemudian mengalami penurunan. Untuk Prancis, saya melihat begitu banyak debat dan diskusi tentang tim ini. Secara pribadi saya adalah pendukung tim. Saya pernah jadi bagian tim dan kini sepenuhnya berada di belakang tim. Soal besok saya melihat ada sedikit harapan. Peluang untuk lolos memang kecil, tapi masih ada.
Tim mana yang akan lolos ke final?
Saya tak terlalu pandai dalam mendiagnosa, sehingga tak yakin tim mana yang akan ke final. Spanyol potensial, Argentina tampil bagus, tapi saya katakan mengapa tidak Prancis yang lolos ke final. (ia terenyum).
Siapa pemain Prancis yang akan diturunkan pelatih dalam pertandingan besok?
Saat masih bermain saya tak pernah mau memberikan pendapat soal ini. Sekarang pun sama. Ada pelatih dim dalam tim dan saya menghormatinya. Saat bermain saya adalah kapten, tapi di atas saya masih ada pelatih. Saya menghormati dia dan mengikuti aturan dia. Saya pikir begitu yang seharunya.
Bagaimana tanggapan anda soal pemulangan Nicolas Anelka? Apa sebenarnya yang terjadi dalam latihan kemarin (Ahad lalu, saat pemain Prancis menolak datang ke latihan yang terbuka untuk umum)?
Secara pribadi saya sangat tak setuju dengan apa yang dia katakan. Apa yang terjadi di ruang ganti, seharunya bertahan di sana. Anelka sudah keluar dari tim, itu disayangkan, tapi juga sudah terjadi. Kita harus menerima itu. Saya juga tak setuju dengan tindakan pemain yang menolak datang latihan. Latihan itu harusnya jadi kesempatan bagus untuk bersiap melawan Afrika Selatan. Saya berharap, saat ini masih ada satu pertandingan. Masih ada harapan kecil untuk lolos, semoga itu yang terjadi.
Bagaimana tanggapan anda soal tim Italia?
Saya katakana sekali lagi, bagi Italia, Spanyol, Prancis sekarang tak bisa lagi menganggap enteng musuh dari tim kecil. Saat ini tak ada lagi tim kecil. Italia mungkin saja akan mendapat kesulitan saat menghadapi Selandia Baru.
Apakah anda sedih dengan kondisi tim Prancis saat ini?
Ya, tentu saja, seperti juga banyak orang Prancis lain. Yang membuat saya lebih sedih ada begitu banyak omongan, tapi hanya sedikit soal sepak bola. Saya melihat masih ada harapan untuk pertandingan besok. Orang akan bisa melupakan semua masalah yang terjadi belakangan ini bila Prancis bisa menang dan lolos ke babak berikut.
Apakah anda mau jadi pelatih Prancis? Apakah menurut anda masalah yang terjadi belakangan bisa pengaruhi tampilan tim besok?
Tidak, saya tak mau jadi pelatih tim nasional. Untuk besok saya katakana lagi, masih ada harapan untuk lolos. Besok mungkin Prancis menang dan lolos, tapi mungkin juga harus pulang. Bila kami harus pulang sudah ada pelatih baru (Laurent Blanc) yang akan menangani tim. Semoga ia bisa memebangkitkan tim.
Nurdin Saleh (Johannesburg)
