Tim Prancis telah dilanda kekisruhan setelah para pemain menolak berlatih, Minggu (20/6), sebagai protes terhadap keputusan Federasi Sepakbola Prancis (FFF) mengusir Nicolas Anelka lantaran menghina pelatih Domenech.
“Ada kemungkinan beberpa pemain tak mau bermain melawan tuan rumah di Bloemfontein,” kata Domenech, Senin (21/6).
“Kami akan mempertimbangkan kemungkinan itu saat menyusun daftar pemain dengan staf saya,” tambah pelatih berusia 58 tahun itu.
Salah seorang pemai yang mungkin absen adalah kapten Patrice Evra, yang tidak hadir dalam jumpa pers jeang pertandingan yang biasanya dihadiri pelatih dan pemain pilar.
Ini bisa jadi indikasi bahwa Evra, yang memimpin aksi boikot latihan hari Minggu lalu, kemungkinan tidak tampil Selasa ini.
Domenech sendiri mendukung keputusan FFF dan mengecam 'kedunguan' para pemainnya yang melakukan aksi mogok latihan.
“Sanksi itu mutlak tepat dan saya sepenuhnya mendukung keputusan federasi (memulangkan Anelka),” kata Domenech.
“Tak seorang pun boleh bertingkah seperti itu.”
Domenech juga melontarkan kata-kata kasar terhadap aksi mogok latihan yang dilakukan Evra dan kawan-kawan: “Itu sebuah kesesatan, sebuah kedunguan, sebuah kebodohan yang sulit dijelaskan.”
Domenech juga meminta para pemainnya, yang tengah menghadapi caci maki dan cemoohan dari para fans dan media lantaran menodai sepakbola dan negara mereka, untuk memulihkan kehormatan melawan Afrika Selatan.
“Reputasi timnas Prancis tengah dipertaruhkan dalam laga berikutnya,” tegas Domenech.
“Citra yang akan kami tinggalkan sangat begantung pada apa yang terjadi besok (Selasa) di lapangan,” tambahnya.
Sejak tersingkir di putaran pertama Euro 2008, penampilan Prancis terlihat semakin memperihatinkan. Tiket ke Afrika Selatan pun mereka raih lewat kemenangan kontriversial atas Irlandia di babak playoff. Kini, mereka juga tengah nyaris tersingkir lebih awal.
Prancis hanya bisa lolos ke 16 Besar jika menang besar atas Afrika Selatan dan pada saat bersamaan Meksiko dan Uruguay tak bermain imbang.
REUTERS | A. RIJAL