Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Persaingan Grup A, Kesempatan Terakhir Afrika Selatan

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Adalah mimpi buruk bagi Prancis yang berada di Grup A. Setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Uruguay pada pertandingan pertama, Les Bleus--julukan Prancis--kemudian dipermalukan Meksiko 0-2. Hasil-hasil ini menempatkan pasukan Raymond Domenech menjadi sulit untuk melangkah ke babak kedua. Perjalanan Prancis boleh disebut sangat sempit dan terjal.

Berbekal raihan satu angka dari dua pertandingan, Prancis harus bersaing dengan Meksiko dan Uruguay, yang masing-masing telah mengantongi empat angka. Malam ini, di Stadion Royal Bafokeng, Rustenburg, Meksiko dan Uruguay bertemu. Hasil imbang sudah cukup mengantar keduanya ke babak selanjutnya untuk menyingkirkan Prancis dan Afrika Selatan, yang dalam waktu bersamaan bertemu di Stadion Free State, Bloemfontein.  

Berada dalam posisi aman, sangat beralasan jika Meksiko dan Uruguay menurunkan pemain pelapis. Ini dilakukan agar pemain utama berada pada kondisi fit saat masuk babak knock out. Saya sangat memahami kondisi ini. Apalagi sentimen sesama tim Amerika Latin tidak akan saling "membunuh" bila berada pada posisi seperti ini.

Prancis, dengan performa yang sangat buruk dalam dua partai sebelumnya, akan sulit menampilkan permainan impresif pada laga pamungkas Grup A melawan Afrika Selatan.  Kritik yang luar biasa dari dalam negeri, termasuk dari sejumlah mantan punggawa tim pada saat Prancis merebut Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 serta finalis Piala Dunia 2006, seperti menambah beban tim Ayam Jantan--julukan Prancis yang lain.  

Saya meyakini Prancis akan tampil lebih buruk lagi setelah insiden Nicolas Anelka, yang dipulangkan pelatih Raymond Domenech sebelum Prancis menuntaskan babak penyisihan grup. Kondisi tim yang tidak kondusif pada saat kritis seperti itu membuat siapa pun sulit menampilkan performa terbaik. Ini bukan masalah individu, melainkan lebih pada kebersamaan sebagai sebuah tim. Sudah terbukti bahwa permainan kolektif yang solid sangat signifikan menghadang keterampilan individu pemain dalam sebuah tim besar. Kita bisa melihat bagaimana Jerman dipukul oleh Serbia, Spanyol dijungkalkan Swiss, Inggris ditahan Amerika Serikat, atau Italia yang hampir terjungkal saat melawan tim sekelas Selandia Baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merupakan kesalahan yang dibuat sendiri oleh tim sekelas Prancis karena tak mampu menciptakan gol. Alih-alih menciptakan gol, menciptakan peluang mencetak gol seolah sangat sulit dilakukan oleh Anelka dan kawan-kawan. Mereka seakan tidak tahu bagaimana membongkar pertahanan yang terkoordinasi dengan rapi dan ditunjang disiplin tinggi pada tugas individu serta unit pertahanan lawan. Namun Domenech akan berupaya sekuat tenaga menyusun strategi agar pada pertandingan ini anak-anak asuhnya mampu menampilkan performa sesungguhnya sebagai laga perpisahan sebelum ia digantikan Laurent Blanc.

Tuan rumah Bafana Bafana, dengan perolehan poin yang sama dengan Prancis, bertekad tampil all-out di depan pendukungnya. Ini kesempatan terakhir Afrika Selatan mencetak kemenangan dalam Piala Dunia 2010 dan sebagai tuan rumah agar tidak mendapat cap sebagai tuan rumah yang gagal total. Apalagi sebagai penyelenggara kejuaraan akbar ini, panitia pelaksana belum dianggap berhasil karena masih banyak masalah yang belum terselesaikan.

Carlos Alberto Parreira, pelatih Afrika Selatan, seakan mendapat keuntungan tersendiri dengan kemelut yang menimpa Prancis. Afrika Selatan bisa bermain lepas, berdisiplin, dan cepat bergerak. Namun, kemenangan yang diraih Afrika Selatan atau Prancis tidak akan berarti jika Meksiko dan Uruguay bermain imbang.

Ferril Raymond Hattu, Pemain Nasional (1985-1992)
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

22 Maret 2023

Mesut Ozil. REUTERS/Kenan Asyali
Mantan Gelandang Jerman Mesut Ozil Umumkan Pensiun dari Sepak Bola

Mesut Ozil pensiun dari timnas Jerman pada 2018 di tengah debat politik tentang imigran.


Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

20 Mei 2021

Juventus mendapatkan Sami Khedira secara gratis setelah kontraknya tidak diperpanjang oleh Real Madrid pada 2015. Hingga saat ini Khedira tetap jadi andalan di lini tengah Juventus. Instagram/@sami_khedira6
Mantan Gelandang Real Madrid dan Juventus Sami Khedira Pensiun

Sami Khedira mengundurkan diri sebagai pesepakbola profesional. Cedera membuat dia harus menyerah di usia 34 tahun.


Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

17 Juli 2018

Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris, memegang trofi Piala Dunia saat pesta penyambutan di Istana Presiden Elysee, Paris, 16 Juli 2018. (Ludovic Marin/Pool Photo via AP)
Piala Dunia 2022 Digelar di Qatar: 6 Hal yang Penting Diketahui

Piala Dunia 2018 sudah berakhir dan yang selanjutnya akan digelar di Qatar pada 2022.


Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

7 Juli 2018

Laporan Tempo dari Rusia.
Laporan Tempo dari Rusia: Angkutan Kota Andalan Meliput

Selama meliput perhelatan Piala Dunia 2018, angkutan publik bisa jadi andalan.


Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

17 Juni 2018

Ekspresi kiper Leicester, Kasper Schmeichel, dalam pertandingan Liga Inggris melawan Aston Villa di Stadion Villa Park, 16 Januari 2016. Reuters / Darren Staples
Piala Dunia 2018: Denmark Kalahkan Peru, Kasper Schmeichel Dipuji

Kasper Schmeichel mendapat pujian dari Denmark mengalahkan Peru dalam Piala Dunia 2018.


3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

11 April 2017

Ilustrasi sepak bola. Benevolat.org
3 Negara Ini Ajukan Jadi Tuan Rumah Bersama Piala Dunia 2026

Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mengajukan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.


Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

15 Desember 2016

Striker klub Real Madrid, Cristiano Ronaldo membawa bola saat ikuti sesi latihan bersama rekan setimnya di Yokohama, Jepang, 14 Desember 2016. REUTERS
Real Madrid Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

Real Madrid berhasil menundukan Club America pada semifinal Piala Dunia Antar Klub dengan skor 2-0. Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo jadi pahlawan.


River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

16 Desember 2015

FIFA (Federation Internationale de Football Association). (logos.wikia.com)
River Plate Melaju ke Final Piala Dunia Antar Klub

River Plate akan menantang pemenang laga antara Barcelona vs Guangzhou Evergrande di babak final. Laga itu akan berlangsung besok.


Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

14 Oktober 2015

Reaksi pemain Uruguay, Luis Suarez, setelah gagal mencetak gol  dalam pertandingan persahabatan melawan Kosta Rika di Montevideo, Uruguay, 13 November 2014. Uruguay kalah lewat adu penalti 6-7. AP/Matilde Campodonico
Kolombia: Tanpa Suarez, Uruguay Tetap Berbahaya

Penyerang andalan Uruguay Luis Suarez masih menjalani larangan
pertandingan karena menggigit Giorgia Chiellini pada Piala
Dunia 2014.


Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

8 Oktober 2015

Lionel Messi (kiri) dan Sergio Aguero melakukan peregangan jelang pertandingan melawan Belanda pada semifinal piala dunia di Brazil, 8 Juli 2014. REUTERS/Dylan Martinez
Messi Pinjamkan Nomor Punggungnya untuk Aguero

Aguero senang dengan tawaran Messi agar ia mengenakan kaus dengan nomor 10.